Kaul Penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO: MenBud Jelaskan Langkah Pelestarian

Sabtu, 14 Desember 2024 | 15:37 WIB
Kaul Penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO: MenBud Jelaskan Langkah Pelestarian
Ilustrasi Pendekar silat Pagar Nusa [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan Kaul Penetapan Tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO dalam rangka memperingati penetapan tradisi Pencak Silat oleh Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 12 Desember 2019 di Bogota, Kolombia.

Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara komunitas dan organisasi Pencak Silat dengan pemerintah, sekaligus membuka ruang diskusi tentang upaya pelestarian dan perlindungan tradisi Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya nasional.

Sejak pengakuan UNESCO di tahun 2019 lalu, pengembangan dan pelestarian dari Tradisi Pencak Silat dilakukan dengan inisiatif dari para tokoh, sesepuh, guru-guru silat, perguruan, aliran dan organisasi Pencak Silat di Indonesia dan seluruh Dunia.

Partisipasi aktif para pemangku kebudayaan ini adalah harapan dan cita-cita kita bersama untuk menjaga warisan budaya Indonesia.

Baca Juga: Warisan Budaya di Lebanon dan Gaza Hancur Akibat Gempuran Israel, UNESCO: Kejahatan Perang

"Dengan kebanggaan pula, saya bisa melaporkan pada UNESCO bahwa Tradisi Pencak Silat tetap dan akan selalu lestari dan berkembang dengan peran serta hadirin insan Pencak Silat dihadapan saya ini," sambung MenBud, Dr. Fadli Zon, M.Sc., membuka sambutannya di Jakarta dalam keterangan yang Suara.com Sabtu (14/12/2024).

Kaul Penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO Bersama Menteri Kebudayaan (Dok. Istimewa)
Kaul Penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO Bersama Menteri Kebudayaan (Dok. Istimewa)

"Hari ini kita peringati lima tahun Pencak Silat diakui dunia. Atas perjuangan tokoh-tokoh dan organisasi silat serta dukungan pemerintah, Pencak Silat saat ini menyebar ke banyak negara. Ini bukti dan realisasi dalam memajukan Pencak Silat sebagai kebudayaan Indonesia yang menyebar dan memberikan kontribusi kepada dunia," aku MenBud.

Menteri Kebudayaan pada sambutannya juga menyebutkan bahwa Pencak Silat bahkan disebut dengan berbagai bahasa di Indonesia. Mengutip dari naskah nominasi 2019 lalu, Tradisi Pencak Silat adalah satu-satunya nominasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang memiliki 28 penyebutan nama.

Di antaranya Pencak, silat, silek (sumatera barat), pence (banten), kuntau (kalimantan), amanca (sulawesi), pakuttau (sulawesi), kuntuh (nusa tenggara barat) dan seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa Pencak Silat adalah penerapan dari semboyan negara ini yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti “berbeda-beda tapi satu jua”.

Menurut MenBud memang harus ada dokumentasi dan digitalisasi yang dibantu oleh masyarakat dan komunitas, sebuah buku yang komprehensif dalam mengenalkan silat.

Baca Juga: 13 Warisan Budaya Tanah Air Diakui UNESCO, Fadli Zon: Indonesia Siap Jadi Kiblat Budaya Dunia

"Kedepannya kita akan mengupayakan bagaimana Pencak Silat kembali menjadi bagian tradisi budaya dan olahraga bagi generasi muda dengan masuk kurikulum sekolah baik pendidikan formal dan informal," kata dia. 

Sebab Pencak Silat merupakan produk budaya yang menggambarkan character building, mulai dari kejujuran, saling pengertian, kerendahan hati, hingga olah fisik. Kemudian pemanfaatan teknologi dan media digital untuk mengenalkan Pencak Silat sebagai warisan budaya yang relevan dengan perkembangan zaman. 

Lalu kata dia perlunya menjalin kerjasama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia antar sektor baik di dalam dan luar negeri untuk menguatkan posisi silat di dunia. 

"Selain itu tentunya pemanfaatan media seperti film, yang turut mengenalkan silat dan pesilat-pesilat Indonesia ke dunia. Kedepannya saya rasa perlu ada lagi film-film yang mengenalkan Pencak Silat," tukasnya.

Pada acara yang sama, Eddie Nalapraya, sesepuh Pencak Silat dan juga mantan Ketua IPSI dan Persekutuan Silat Dunia, dalam sambutan sebelumnya juga menyebutkan jika pengakuan UNESCO terhadap Pencak Silat merupakan aksi penting bagi masyarakat, bahwa Pencak Silat berkembang dari masa ke masa sebagai budaya bangsa.

Sebagaimana dituliskan dalam naskah nominasi, Tradisi Pencak Silat memiliki fungsi sosial untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga ketertiban sosial. 

Selain Pencak Silat Tradisi juga dihadiri oleh perwakilan dari perguruan-perguruan besar seperti Setia Hati Terate, Merpati Putih, Pager Nusa, hingga Tapak Suci.

Melalui Kaul Penetapan ini, diharapkan semua pihak dapat saling bertukar pendapat dan bersama-sama merumuskan langkah strategis untuk melindungi dan melestarikan Pencak Silat di masa depan, sehingga tradisi ini tetap menjadi kebanggaan bangsa dan diakui dunia internasional. 

Pencak Silat juga telah menjadi salah satu cabang olahraga di gelaran SEA Games sejak tahun 1987 dan juga Asian Games pada tahun 2018. Hal ini menunjukan langkah konkret pemerintah dalam mempromosikan Pencak Silat ke kancah internasional.

Tahun ini 13 Intangible Cultural Heritage (ICH) yang akan dilaporkan secara periodik, yakni 4 tahun sekali, akan dilakukan pengunggahan dokumen pelaporan pada tanggal 15 Desember 2024. 

Kegiatan hari ini merupakan bentuk komunikasi antara pemerintah dengan komunitas, sekaligus perayaan 5 tahun. Selanjutnya akan dilakukan sejumlah aksi nyata sebagai tindak lanjut dari Penetapan Pencak Silat oleh UNESCO.

Seperti Tradisi Pencak Silat masuk ke muatan lokal; Pendukungan festival Pencak Silat lokal dan internasional; Lokakarya untuk meningkatkan SDM pelaku Pencak Silat; Penerbitan buku Pencak Silat yang komprehensif: serta Melanjutkan inventarisasi data Pencak Silat di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI