Tren Ngopi di Indonesia Mulai Fokus pada Kesehatan: Lebih Baik Robusta atau Arabika?

Sabtu, 14 Desember 2024 | 15:11 WIB
Tren Ngopi di Indonesia Mulai Fokus pada Kesehatan: Lebih Baik Robusta atau Arabika?
Kopi NIKA. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minum kopi di Indonesia bukan sekadar menyesap minuman semata, tapi jadi budaya kumpul bareng untuk masyarakat. Kabar baiknya, saat ini tren menunjukan gaya hidup minum kopi sudah berfokus pada kesehatan.

Fakta ini diungkap Pecinta Kopi dan Matcha, Dolly Hardjono yang menjelaskan ada tren peningkatan minum kopi tapi juga berfokus pada kesehatan.

Ini terlihat di berbagai brand kopi yang sudah menghadirkan pilihan less sugar alias gula lebih sedikit atau no sugar alias minuman tanpa gula. Terlebih di beberapa kedai kopi, juga mulai menjual black coffee dan disajikan tanpa gula untuk bisa menikmati karakter dan rasa biji kopi yang otentik.

"Itulah kenapa jika kamu minum black coffee and pure (hanya) greentea itu tanpa gula, dan itu sangat bagus untuk kesehatan," ujar Dolly saat pembukaan Coffee Shop NIKA di Plaza Indonesia, Selasa (10/12/2024).

Baca Juga: Heboh Konten Ibu-Ibu Anti Baju Kartun Untuk Anak, Apa Itu Tren Sad Beige Outfit Baby?

Meski begitu Dolly mengatakan sebelum menyesap kopi tanpa gula atau black coffee, ketahui lebih dulu dengan bertanya kepada barista di coffee shop jenis biji kopi yang digunakan antara robusta atau arabika. Pasalnya 2 jenis biji kopi ini memiliki kadar kafein yang berbeda.

Pecinta Kopi & Matcha sekaligus Founder NIKA, Dolly Hardjono (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Pecinta Kopi & Matcha sekaligus Founder NIKA, Dolly Hardjono (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Robusta cenderung punya kandungan kafein yang lebih banyak, sedangkan arabika cenderung mengandung lebih sedikit kafein. Jadi buat orang dengan lambung sensitif sebaiknya pilih kopi jenis arabika, apalagi jika mereka yang memiliki asam lambung.

Ini juga jadi alasan Dolly yang juga Founder NIKA itu, hanya menghadirkan kopi jenis arabika sehingga aman dikonsumsi tanpa gula atau orang dengan pencernaan sensitif.

"Kopi yang sehat itu ya pasti aja black coffee, itu sangat penting. Dan kalau misalnya orang yang belum terbiasa dengan black coffee, kita punya alternatif susu, oat, soya. Kita banyak orang Indonesia, itu laktosa intoleran," jelas Dolly.

Tidak hanya itu, Dolly juga mengakui tren minum matcha di Indonesia juga meningkat pesat. Apalagi budaya ngopi bukan berarti minuman yang disesapnya harus selalu kopi, bisa juga berupa matcha saat acara kumpul bersama.

Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, Kedai Kopi Ini Buat Terobosan Pakai Kemasan Biodegradable

Ini juga jadi alasan Dolly memadukan kopi espresso dengan matcha, yang terlihat dalam salah satu menu signature NIKA yakni dirty matcha.

"Matcha itu sangat tinggi antioksidan, dan kopi itu konsumsi harian, jadi dapat manfaat kesehatannya alias health benefit," papar Dolly.

Lebih jauh Dolly menilai budaya ngopi di Indonesia serupa seperti budaya minum teh di Jepang karena kerap disajikan dalam acara pertemuan. Sehingga coffee shop didirikan yang berada di lantai 5 Plaza Indonesia ini memiliki tiga nilai yaitu connect atau menghubungkan, engage alias mengajak dan discover yaitu menemukan.

"Connect, bagaimana cara kita menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini. Engage, mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Discover, kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi," pungkas Dolly.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI