Suara.com - Pengacara keluarga Lady Aurellia Pramesti, Titis Rahmawati menilai kasus penganiaayan koas yang melibatkan kliennya adalah masalah sepele. Titis membeberkan kronologi pertemuan kliennya dengan mahasiswa koas Universitas Sriwijaya (Unsri), M Lutfi yang berujung tindakan pemukulan.
Diungkap oleh Titis, pertemuan itu terjadi tanpa sepengetahuan Lady. Ibunda Lady, Lina merasa perlu berbicara dengan chief koas mengenai jadwal jaga setelah mendengar curhatan dari putrinya.
Titis menyebut kliennya tak tega melihat Lady yang tampak stres dengan jadwalnya piket hingga memutuskan untuk mengajak korban bertemu.
"Lady ini merasa ada ketidakadilan dalam pengaturan jaga malam. Sebenarnya dia tidak melapor pada ibunya, cuma karena ibunya melihat dia kurang istirahat, terkesan stres. Ibunya tanya kok jaga gak libur-libur, akhirnya cerita dia," ungkap Titi dikutip dari tayangan tvOneNews, Sabtu (14/12/2024)
Baca Juga: Keluarga Lady Habis Dikuliti Netizen Buntut Viral Dokter Koas Dianiaya, Unsri Buka Suara
"Ibunya ngomong siapa ketuanya? bolehkah saya mengobrol. Anaknya keberatan. Tapi tanpa sepengatahuan anaknya, ibunya berinisiatif menemui ketua koas tersebut," sambungnya.
Ibunda Lady dan korban lantas bertemu di kafe. Titis menerangkan dalam obrolan itu, ibunda Lady membahas soal jadwal piket jaga yang dinilai tak adil berharap ke depannya ada koreksi.
"Yang disampaikan lebih netral. Okelah yang sudah ada jadwal gak usah dipermasalahkan lagi, tapi nanti ke depannya tolong jangan ibaratnya tidak adil. Karena menurutnya si anak ini udah sekian kali jaga sedangkan yang ada di tempat lain tidak seperti itu, jadi ketidakadilan yang dirasakan," paparnya.
Menurut Titis sebenarnya permasalahan ini cukup sepele. Namun kliennya merasa tak mendapatkan respons yang baik dari korban diduga karena mereka bertemu dalam situasi yang kurang pas.
"Mungkin mereka lelah habis jaga, jadi ini masalah sangat sederhana sekali," kata dia.
Baca Juga: Apa Itu Bulldozer Parenting? Orangtua Lady Aurellia Pramesti Dituding Terapkan Pola Asuh Ini
Terkait penganiayaan yang terjadi, Titis menyebut pelakunya adalah sopir kliennya yang terprovokasi. Pihaknya pun menyayangkan kejadian tersebut .
"Kita juga menyayangkan sopir dari klien kami, karena melihat anak muda attitude kurang tepat atau karena capek jadi sopir terprovokasi secara spontan,"
"Jadi kita sudah disampikan di luar kendali klien kami, kami juga sudah mengajukan permohonan maaf kepada korban," pungkasnya
Kasus penganiayaan dokter koas Unsri di Palembang menjadi buah bibir. Lady disebut-sebut adalah anak pejabat PUPR Dedy Mandarsyah dan pengusaha Sri Meilina.