Aharimu Tampilkan Pameran Tunggal Perdana Bertajuk 'Figure A': Menggali Transformasi Tubuh Manusia

Sabtu, 14 Desember 2024 | 08:09 WIB
Aharimu Tampilkan Pameran Tunggal Perdana Bertajuk 'Figure A': Menggali Transformasi Tubuh Manusia
Aharimu Tampilkan Pameran Tunggal Perdana Bertajuk 'Figure A': Menggali Transformasi Tubuh Manusia (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aharimu, julukan dari Adine Halim, seorang seniman perempuan Indonesia dengan bangga mempersembahkan pameran tunggal perdananya bertajuk 'Figure A'. 

Pameran ini menghadirkan eksplorasi unik dari bentuk manusia sebagai media tekstur, komposisi, dan warna, melampaui sekadar representasi subjek.

"Melalui 'Figure A', saya ingin mengungkapkan bahwa dasar-dasar klasik seperti lukisan alam benda dan gambar figur tidak harus kaku atau terjebak dalam tradisi, tetapi bisa dibebaskan ke dalam berbagai rupa yang baru," jelas dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Tubuh manusia dalam karyanya, jelas Aharimu adalah bentuk-bentuk yang senantiasa berubah dan beralih antara keakraban dan ambiguitas, mengundang audiens untuk terlibat secara mendalam melalui warna, tekstur, dan bentuk.

Keindahan Dinamis 'Figure A'

Aharimu Tampilkan Pameran Tunggal Perdana Bertajuk 'Figure A': Menggali Transformasi Tubuh Manusia (Dok. Istimewa)
Aharimu Tampilkan Pameran Tunggal Perdana Bertajuk 'Figure A': Menggali Transformasi Tubuh Manusia (Dok. Istimewa)

Deretan karya Figure A terpajang di galeri seni rupa kontemporer RUCI Art Space menampilkan keindahan palet warna cerah yang terinspirasi dari impresionisme. 

Aharimu mengeksplorasi interaksi warna untuk menciptakan sensasi visual yang dinamis dan hidup. Selain itu, karya-karyanya juga mencerminkan beragam inspirasi.

Mulai dari budaya populer seperti manga dan animasi kontemporer, hingga estetika sureal dan ekspresif dari seri Creature karya modernis Bali, Made Wianta.

Dalam pendekatan eksperimentalnya, Aharimu menafsirkan ulang dasar seni lukis klasik. Lukisannya, yang didominasi cat minyak, mengadopsi teknik tidak konvensional, seperti penggunaan spatula untuk melapisi cat secara tebal atau aplikasi langsung dari tabung cat. 

Baca Juga: Tino Sidin: Seniman yang Pernah Jadi Sukarelawan Ilmu Kebatinan

Pendekatan ini membebaskan dirinya dari teknik akademik konvensional yang sebelumnya ia pelajari, menciptakan karya yang penuh keintiman dan sentuhan nyata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI