Alasan Gus Miftah Pilih Nama Ora Aji untuk Pesantrennya

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Jum'at, 13 Desember 2024 | 16:40 WIB
Alasan Gus Miftah Pilih Nama Ora Aji untuk Pesantrennya
Gus Miftah dan Ning Astuti (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan pribadi pendakwah Miftah Maulana atau yang akrab disapa Gus Miftah ikut disorot sejak viral video dengan penjual es teh bernama Sunhaji, termasuk pondok pesantrennya di Yogyakarta.

Gus Miftah merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Nama pondok pesantren milik pendakwah asal Lampung tersebut memang cukup menyita perhatian. Alih-alih memilih dari Bahasa Arab, dia justru memakai kata Jawa, Ora Aji.

Bukan tanpa alasan Gus Miftah memilih menggunakan kata 'Ora Aji' untuk pondok pesantrennya tersebut.

Baca Juga: Santri Terima Roti dari Istri Gus Miftah Sambil Berjongkok, Publik Geram: Ini Reka Adegan VOC dan Pribumi Ya?

Alasan Menamakan Ponpes Ora Aji

Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @/santri_ora_aji, Gus Miftah pernah menjelaskan alasan dia memilih nama 'Ora Aji'.

Dia mengaku termasuk orang yang ketika memberikan nama tidak harus Berbahasa Arab.

"Saya termasuk orang yang ketika memberikan nama baik untuk pondok, nama orang maupun nama masjid yang tidak harus menggunakan Bahasa Arab. Karena bagi saya, banyak bahasa Jawa dengan segala keunikannya," ujar Gus Miftah dikutip pada Jumat (13/12/2024).

Gus Miftah lantas mengungkapkan kenapa memilih kata 'Ora Aji' untuk pondok pesantrennya. "Kalau dalam bahasa Inggris artinya 'no value', karena pada dasarnya manusia itu tidak ada nilai dan harganya," ungkapnya.

Baca Juga: Latar Belakang Irfan Hakim yang Didesak Gantikan Gus Miftah: Lulusan Fakultas Dakwah, Anak Juragan Haji

"Maka, orang-orang yang merasa rendah diri, rendah hati, merasa hina, merasa bodoh, masuk ke pondok kemudian dia belajar, diharapkan menjadi orang-orang yang istimewa. Istimewa itu dalam bahasa Jawa-nya 'mbejaji'," imbuhnya.

Harapannya orang-orang yang masuk ke pondok pesantrennya bsia menjadi sosok yang berharga.

Tidak hanya pondok pesantrennya yang berbahasa Jawa, masjidnya juga dikasih nama Al-Mbebaji. "Masuk dengan segala kehinaannya, insya Allah ketika dia mau mengaji, insya Allah dia akan mendapatkan kemuliaan-Nya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI