Suara.com - Miftahul Khoeron atau Tajib mewakili keluarga menyampaikan permintaan maaf atas viralnya ucapan kasar Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah kepada penjual es teh yang ramai diperbincangkan baru-baru ini.
Hal itu disampaikan oleh adik Gus Miftah tersebut saat menjadi salah satu narasumber acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas.
Dalam kesempatan itu, Tajib awalnya membahas mengenai silsilah keluarga Gus Miftah yang diperdebatkan. Ia menegaskan, ayahnya seorang kiai tapi juga bertani.
Sang ayah yang bernama M. Murodhi sempat mengenyam pendidikan pesantren di Kediri sebelum transmigrasi ke Lampung. Ayah Gus Miftah dan Tajib tak punya pondok tapi dituakan di lingkungan tempat tinggal mereka.
Baca Juga: Bak Sentil Gus Miftah Usai Olok-Olok Penjual Es Teh, Buya Yahya: Bukan Akhlak Orang Mulia
"Bapak saya enggak punya pondok, tapi bapak saya di Lampung mendirikan musala sampai saat ini dijadikan tokoh ulama tertua di wilayah kami satu kecamatan. Bapak saya punya binaan tarikoh, binaan jemaah yasin," kata di dikutip dari YouTube ILC, Jumat (13/12/2024).
Tak berselang lama, Tajib pun menyampaikan permintaan maaf atas nama keluarga. Ia mengakui ucapan Gus Miftah ke penjual es teh saat acara pengajian di Magelang mengundang kegaduhan.
"Saya mewakili keluarga dari kakak saya Gus Miftah, meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, ataupun yang menyakiti atau menyinggung kiai. Hormat saya kepada kiai, mati urip nderek kiai. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," tukasnya.
Meski begitu, Tajib menilai masalah ini tak perlu dibesar-besarkan lagi. Ia menegaskan, kakaknya adalah manusia biasa yang juga tak lepas dari kesalahan.
"Sudahlah dia juga manusia, kita juga manusia. Manusia pasti punya kesalahan, Allah yang tidak pernah salah menentukan apa yang Dia mau," kata Tajib.
Baca Juga: Habib Jafar Diusulkan Gantikan Gus Miftah, Jhon Sitorus: Dia Bercanda Tidak Kebablasan
"Jangan menghakimi begitu parahnya. Saya bukan membela kakak saya, tapi kita sama-sama manusia, wajib menghormati dan setiap manusia pasti punya kesalahan. Sebaik-baiknya orang punya masa lalu dan sejelek-jeleknya orang punya masa depan," sambungnya.
Usai Tajib berbicara, Karni Ilyas lantas menyahut mengucapkan terima kasih. Menariknya saat itu, sang pembawa acara memanggil dengan sapaan 'Gus'.
"Terima kasih Gus," ucap Karni Ilyas.
"Siap," balas Tajib.
Namun seketika Tajib kembali bersuara, ia menolak dipanggil 'Gus' karena takut dirundung.
"Jangan Gus, panggil aja Mas. Nanti dibully lagi saya," selorohnya yang disambut senyum Karni Ilyas.
Adapun panggilan 'Gus' sendiri turut menjadi bahasan usai ramainya sorotan tentang Gus Miftah. Di tanah Jawa, panggilan ini biasanya diberikan untuk anak-anak laki-laki.
Namun, biasanya 'Gus' digunakan sebagai sapaan untuk putra ulama, kiai, pemilik pesantren ataupun orang yang dihormati. Belakangan waktu ini, sebagian pihak menyebut Miftah Maulana tak cocok dipanggil Gus lantaran sikapnya.