Suara.com - Kontroversi pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kepada penjual es teh membuat kehidupan pribadinya turut menarik perhatian.
Tak terkecuali sosok istri Gus Miftah, Ning Astuti yang sebelumnya sempat disorot karena kepalanya ditoyor oleh Miftah di depan umum.
Kali ini yang menjadi buah bibir adalah momen ketika Ning Astuti merayakan ulangtahunnya, sebagaimana dilihat di unggahan akun TikTok @/fahny_25 tertanggal 29 Desember 2023.
"Mabrukkkk Bundaaa.. Sehat, Damai, Bahagia, Berkah. Selamattt sampai fil-Jannahh semua menjadi pengharapan terbaik kami," tulisnya, dikutip pada Rabu (11/12/2024).
Baca Juga: 5 Kontroversi Zaidan Yahya, Bela Gus Miftah Hingga Ceramah Vulgar
Miftah dan istrinya kompak mengenakan busana berwarna hitam. Dalam video yang direkam di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji.
Beberapa santriwati tampak membawa kue-kue ulang tahun. Tentu kue itu dilengkapi dengan lilin ulang tahun yang telah dinyalakan.
Dengan diiringi hadrah, Ning Astuti kemudian meniup lilin hingga mati. Setelahnya Ning Astuti menerima buket bunga, serta tidak lupa mencium tangan dan memeluk Miftah.
Namun momen manis ini terpantau menuai pro dan kontra karena Ning Astuti yang meniup lilin ulang tahun.
"Kata para ustadz kalau ultah itu gak boleh tiup lilin.. lah kok gus miftah gini yaa tiiiuuuuppp liliin.. piye toh," komentar warganet. "Kan gak boleh tiup lilin sih," sentil warganet. "Piye ki konsep e kok tiup liline," timpal yang lainnya.
Lalu sebenarnya seperti apa hukum meniup lilin ulang tahun dalam Islam?
Buya Yahya pernah memberikan penjelasan, bahwa tidak ada yang salah dengan merayakan ulang tahun selama tidak mengikuti tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Ditegaskan Buya Yahya, peringatan hari ulang tahun bisa sekaligus untuk muhasabah diri dan memperbanyak amal ibadah.
"Setelah itu mengundang untuk berkumpul, makan bersama, ya syukuran lah. Syukuran karena sampai hari ini selamat, sekaligus niat semoga tahun-tahun yang akan datang aku dijauhkan dari maksiat, sekaligus minta kepada Allah semoga dipanjangkan umurnya," ungkap Buya Yahya di kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Namun jangan mengikuti beberapa tradisi, salah satunya meniup lilin. "Ini harus dihindari, karena kalau kita belajar sejarah tiup lilin itu, kalau tidak salah adalah kisah di Yunani Kuno dulu," imbuhnya.
Memang kisah Yunani Kuno seperti apa yang dimaksud? Beginilah penjelasan Buya Yahya.
"Keyakinan bahwa mereka itu ingin menitip pesan kepada Dewa Dewi yang dalam khayalan mereka di atas sana. Jadi sambil berdoa di hadapan lilin, kemudian ditiup, biar doanya dibawa oleh asap. Kalau betul kisahnya begitu jangan pakai tiup lilin. Ya sudahlah nggak usah tiup lilin, lebih baik dihindari," terangnya.