Namun, candaan Gus Miftah tidak berhenti di situ. Ia justru melanjutkan ejekan dengan menyinggung penampilan fisik Yati.
"Kulo bersyukur Bude Yati elek, mulo jadi sinden nek ayu dadi lon** iki (Saya bersyukur Bude Yati jelek makanya jadi sinden, kalau cantik jadi pelacur ini)," ujar Gus Miftah.
Pernyataan tersebut membuat Yati Pesek semakin geram. Ia bahkan menyindir bahwa Gus Miftah tidak pantas disebut sebagai ustaz atau kyai.
"Saiki kok koe dadi suarane ngono? Untung Gus, sampeyan siki neng kene dadi.. eh ora ustaz kok yo, kyai juga dudu yo (Sekarang kok gini omonganmu? Untung Gus, kamu sekarang di sini, tapi bukan ustaz ya, kyai juga bukan)," tegas Yati.
Profil Yati Pesek
Yati Pesek merupakan pesinden sekaligus komedian kawakan Indonesia, memiliki perjalanan karier yang panjang dan inspiratif.
Terlahir dengan nama asli Suyati pada 8 Agustus 1952, ia merupakan putri pasangan Sujito dan Sujilah. Nama "Pesek" yang melekat padanya merupakan julukan dari rekan-rekannya.
Jiwa seni Yati Pesek tidak lepas dari warisan keluarga. Ayahnya, Sujito, adalah seorang seniman karawitan atau gamelan Jawa. Sang ibu, Sujilah, juga merupakan seorang penari yang turut menurunkan bakat seni kepada putrinya.
Melalui bimbingan ibunya, Yati mulai belajar tari sejak kecil dan memperdalam keahliannya di bawah asuhan R.M. Joko Daulat.
Awal karier profesional Yati Pesek dimulai saat bergabung dengan Wayang Orang Jati Mulya. Perjalanannya kemudian membawa dia merantau ke Yogyakarta, di mana ia tampil bersama kelompok Ketoprak Mudha Rahayu.