Suara.com - Nama Yati Pesek jadi pembicaraan publik setelah video lawasnya direndahkan Gus Miftah viral di media sosial. Video itu muncul di tengah riuh masalah Gus Miftah menghina penjual es teh.
Yati Pesek dikenal sebagai seorang seniman lawas. Lantas, berapa kekayaan Yati Pesek?
Nominal pasti harta kekayaan Yati Pesek belum diketahui secara pasti. Namun, ia memiliki berbagai sumber penghasilan.
Selain aktif di dunia seni tradisional, ia juga tampil dalam beberapa film layar lebar terkenal seperti Yowis Ben, Teluh, dan Mendung Tanpo Udan.
Tak hanya itu, ia juga kerap muncul di acara televisi seperti Trio Jenaka KR, Pertunjukan Limbuk Cangkir di Indosiar, hingga menjadi pengasuh acara Padhepokan Karang Tumaritis di TVRI Yogyakarta.
Yati Pesek juga pernah membintangi iklan brand Konimaag dari PT Konimex. Melalui perjalanan kariernya yang telah berlangsung lebih dari lima dekade, Yati Pesek tidak hanya menjadi ikon seni tradisional Indonesia tetapi juga sosok penting dalam pelestarian budaya Jawa.
Dihina Gus Miftah
Diketahui, pesinden yang juga komedian senior, Yati Pesek, pernah "dihina" Gus Miftah lewat candaannya dalam sebuah acara. Omongan yang terkesan merendahkan itu kembali viral di tengah kasus hinaan penjual es teh yang dikatai "goblok" oleh Utusan Khusus Presiden Prabowo itu.
Video momen tersebut kembali viral setelah diunggah oleh akun X milik jurnalis Zulfikar Akbar, @zoelfick. Dalam video itu, Gus Miftah tampak mengajak Yati Pesek ke atas panggung sebelum melontarkan candaan yang memicu kontroversi.
"Niki wau lagune Bajing Loncat, bajingane kulo ajak munggah (Ini tadi lagunya berjudul Bajing Loncat, kalau bajingan saya ajak naik)," ujar Gus Miftah sambil menunjuk ke arah Yati Pesek.
Merasa tidak terima dengan julukan tersebut, Yati Pesek langsung memberikan teguran. "Ngunekke aku baj*****, iki sampeyan enom tapi arep dadi guruku lo (Ngatain aku bajingan, ini kamu meski lebih muda mau aku jadikan guru lho)," ucap Yati dengan nada tegas.
Namun, candaan Gus Miftah tidak berhenti di situ. Ia justru melanjutkan ejekan dengan menyinggung penampilan fisik Yati.
"Kulo bersyukur Bude Yati elek, mulo jadi sinden nek ayu dadi lon** iki (Saya bersyukur Bude Yati jelek makanya jadi sinden, kalau cantik jadi pelacur ini)," ujar Gus Miftah.
Pernyataan tersebut membuat Yati Pesek semakin geram. Ia bahkan menyindir bahwa Gus Miftah tidak pantas disebut sebagai ustaz atau kyai.
"Saiki kok koe dadi suarane ngono? Untung Gus, sampeyan siki neng kene dadi.. eh ora ustaz kok yo, kyai juga dudu yo (Sekarang kok gini omonganmu? Untung Gus, kamu sekarang di sini, tapi bukan ustaz ya, kyai juga bukan)," tegas Yati.
Profil Yati Pesek
Yati Pesek merupakan pesinden sekaligus komedian kawakan Indonesia, memiliki perjalanan karier yang panjang dan inspiratif.
Terlahir dengan nama asli Suyati pada 8 Agustus 1952, ia merupakan putri pasangan Sujito dan Sujilah. Nama "Pesek" yang melekat padanya merupakan julukan dari rekan-rekannya.
Jiwa seni Yati Pesek tidak lepas dari warisan keluarga. Ayahnya, Sujito, adalah seorang seniman karawitan atau gamelan Jawa. Sang ibu, Sujilah, juga merupakan seorang penari yang turut menurunkan bakat seni kepada putrinya.
Melalui bimbingan ibunya, Yati mulai belajar tari sejak kecil dan memperdalam keahliannya di bawah asuhan R.M. Joko Daulat.
Awal karier profesional Yati Pesek dimulai saat bergabung dengan Wayang Orang Jati Mulya. Perjalanannya kemudian membawa dia merantau ke Yogyakarta, di mana ia tampil bersama kelompok Ketoprak Mudha Rahayu.
Bakatnya yang memukau tidak hanya membuatnya dikenal di panggung, tetapi juga menarik perhatian maestro Ki Manteb Sudarsono. Yati diajak tampil dalam berbagai pertunjukan, menegaskan posisinya sebagai salah satu seniman papan atas.
Selain di panggung, Yati Pesek juga sukses berkarier di dunia perfilman. Beberapa karya yang melibatkan dirinya antara lain film Ngebut Kawin dan Yowis Ben 3.