Suara.com - Sampah plastik hingga kini masih jadi permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia. Menurut laporan para peneliti dari University of Leeds, Inggris, yaitu Joshua W Cottom, Ed Cook, dan Costas A Velis, di jurnal Nature, Indonesia menghasilkan sampah plastik sebesar 3,4 juta metrik ton per tahun.
Merespons tantangan ini, sejumlah pihak melakukan inovasi dan terobosan. Salah satunya dengan meluncurkan kemasan kopi biodegradable sebagai langkah konkret mendukung keberlanjutan di industri coffee shop, seperti dilakukan APP Group melalui produk ramah lingkungan Foopak Bio Natura. Mereka berkolaborasi dengan sebuah kedai kopi Blue Doors.
"Kami mulai beralih ke paper cup pada 2020 untuk meminimalkan kontak selama pandemi. Sejak itu, kepedulian terhadap kemasan ramah lingkungan meningkat. Pada 2022, saat mengunjungi Australia, tren penggunaan paper cup bebas plastik menarik perhatian. Setelah mencari produk serupa, kamu menemukan Foopak Bio Natura—kemasan tahan panas tanpa kandungan plastik," ujar Pemilik Blue Doors Alvin Setiadarma, dalam keterangannya.
Ia melanjutkan, dengan mengadopsi terobosan ini, mereka tidak hanya menawarkan kemasan bebas mikroplastik yang dapat didaur ulang, tetapi juga menciptakan ruang untuk dialog yang lebih besar tentang tanggung jawab lingkungan.
Baca Juga: Dari Sampah Plastik Jadi Label Ramah Lingkungan: Upaya Komunitas Selamatkan Pantai Senegal
BU Head Industrial White APP Group, Christopher Wong, menyoroti tren global menuju keberlanjutan.
"Foopak Bio Natura adalah jawaban kami atas kebutuhan kemasan ramah lingkungan. Berbeda dari kertas berlapis plastik biasa, produk ini tidak meninggalkan mikroplastik dan dapat terurai secara alami, menjadikannya solusi relevan untuk tantangan global," jelasnya.
Ia menambahkan, "Kolaborasi ini membuktikan bahwa inovasi dan keberlanjutan bisa berjalan seiring. Foopak Bio Natura bukan hanya produk, tetapi juga bentuk dukungan terhadap pengurangan sampah plastik."
"Kolaborasi ini selaras dengan filosofi Bluedoors—menghargai kontribusi setiap pihak di industri kopi. Kami ingin menciptakan dampak positif dan warisan bermakna bagi lingkungan," ujar Alvin.
Baca Juga: 3 Efek Samping Minum Kopi Hitam Tanpa Gula Terlalu Banyak