Profil Andy F Noya, Menyesal Undang Gus Miftah ke Kick Andy: Kiai Kok Keluyuran ke Klub Malam!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 12:58 WIB
Profil Andy F Noya, Menyesal Undang Gus Miftah ke Kick Andy: Kiai Kok Keluyuran ke Klub Malam!
Andy F Noya. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gus Miftah pernah diundang ke acara inspiratif Kick Andy yang dipandu jurnalis senior, Andy F Noya. Keduanya terlibat perbincangan menarik, terutama tentang profesi dan pandangan Gus Miftah sebagai seorang pendakwah.

Dalam acara tersebut, Gus Miftah menyatakan bahwa dakwah bukanlah profesi baginya. "Bagi saya, dakwah itu bukan profesi. Tapi karena saya punya pesantren, orang memanggil saya ustaz, bahkan kiai," ujar Gus Miftah, dikutip dari Suara.com, Selasa (10/12/2024).

Andy F Noya menyatakan keraguannya terhadap Gus Miftah, terutama karena penampilan Gus Miftah yang dianggap tidak sesuai dengan stereotip seorang kiai.

"Apalagi dengan penampilan seperti ini, penonton juga pasti yakin, mana mungkin kiai penampilannya seperti ini," ujar Andy.

Tidak berhenti di situ, Andy juga menyinggung aktivitas Gus Miftah yang sering terlihat di tempat hiburan malam.

"Saya dengar Anda sering keluyuran ke klub malam. Bagaimana mungkin seorang kiai memiliki pesantren, tetapi sering berada di tempat yang dianggap tidak layak?" tambah Andy.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Gus Miftah dengan santai menjawab bahwa kunjungannya ke klub malam adalah bagian dari dakwahnya. Ia bahkan bercanda,

"Sebenarnya bukan klub malam sih, Puskesmas. Pusat Kesenangan Mas-Mas," katanya.

Candaan Gus Miftah membuat Andy F. Noya bereaksi spontan. "Jujur, saya mulai menyesal. Siapa sebenarnya yang mengundang Anda ke sini?" ujar Andy dengan nada bercanda.

Lantas, siapa Andi F. Noya?

Andy F. Noya dikenal sebagai jurnalis kawakan dan pembawa acara inspiratif. Sosoknya mencuat sejak memandu program Kick Andy di Metro TV, yang menjadi salah satu acara favorit masyarakat karena menyuguhkan kisah-kisah yang edukatif dan menggugah.

Lahir di Surabaya pada 6 November 1960, Andi memulai karier jurnalistik pada tahun 1985 sebagai reporter untuk Majalah Tempo.

Pada tahun yang sama, ia bergabung dengan Harian Ekonomi Bisnis Indonesia. Dua tahun kemudian, ia diajak bergabung oleh Fikri Jufri untuk memperkuat majalah Matra.

Tahun 1992, karier Andy semakin melejit setelah bergabung dengan Media Indonesia milik Surya Paloh. Ia kemudian diutus untuk membantu RCTI pada 1999, sebelum kembali ke Metro TV pada tahun 2000 sebagai pemimpin redaksi.

Kariernya terus menanjak hingga pada tahun 2006 ia ditunjuk merangkap posisi pemimpin redaksi di Metro TV dan Media Indonesia.

Nama Andy F. Noya semakin dikenal luas setelah peluncuran acara Kick Andy di Metro TV. Acara ini menjadi ikon berkat penyajian kisah-kisah nyata yang sarat makna dan inspirasi.

Lewat program ini, Andy F Noya sukses memberikan warna baru dalam dunia pertelevisian Indonesia, menjadikannya salah satu pembawa acara paling berpengaruh.

Selain Kick Andy, Andy juga sempat membawakan program Big Bang! Show di Kompas TV, menambah deretan prestasinya sebagai jurnalis dan presenter.

Andy mengenyam pendidikan jurnalistik di Sekolah Tinggi Publisitik (STP) Jakarta, yang kini dikenal sebagai Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP). Pendidikan tersebut mengukuhkan kecintaannya pada dunia media.

Dalam kehidupan pribadi, Andy adalah suami dari Retno Palupi Noya dan ayah dari tiga anak, yakni Mario Randy Lamas Noya, Marco Randy Parama Noya, dan Marlo Randy Ernesto Noya.

Kasus Gus Miftah hingga Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan ini disampaikan Gus Miftah saat konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, serta dengan penuh kesadaran, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Gus Miftah dalam pernyataannya.

Gus Miftah menegaskan bahwa keputusannya ini diambil secara mandiri tanpa tekanan dari pihak mana pun.

"Ini bukan karena permintaan siapa pun, tetapi murni atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah videonya yang dianggap mempermalukan seorang pedagang es teh viral. Dalam video yang diunggah akun Instagram @wkwkmedsos, terlihat Gus Miftah mengomentari pedagang yang sedang berada di tengah jamaah pengajian.

“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok, red),” ucap Gus Miftah, yang langsung disambut sorakan jamaah.

Ia juga meminta pedagang tersebut untuk menerima nasib jika dagangannya tidak laku. “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tukasnya.

Candaan yang dilontarkan Gus Miftah menuai kritik tajam dari netizen hingga tokoh publik dan selebritis. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, terutama karena pedagang kecil dianggap sedang berjuang mencari nafkah.

Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf setelah komentar tersebut viral. “Saya memang sering bercanda ke siapapun,” ujarnya dalam klarifikasi terpisah.

Selain itu, teguran kepada Gus Miftah bahkan datang langsung melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

Meski telah meminta maaf secara terbuka dan mendatangi Sunhaji untuk berdamai, desakan agar dirinya dicopot dari jabatan tetap bergulir di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI