Suara.com - Pendakwah KH Syarif Rahmat turut jadi gunjingan publik lantaran ikut berkomentar terkait insiden video Gus Miftah dan penjual es teh Sunhaji yang viral. Dalam video tersebut, Gus Miftah dianggap telah menghina Sunhaji, meskipun konteks sebenarnya diklaim sebagai candaan.
KH Syarif Rahmat menilai bahwa video tersebut telah diedit untuk menciptakan narasi negatif terhadap Gus Miftah. Dia pun meminta pihak berwenang untuk melacak siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran video tersebut.
“Cari siapa penyebar, pengedit, video pertama. Telusuri sampai ketemu siapa yang memesan ini,” ujar KH Syarif Rahmat dalam unggahan di akun TikTok @indonesiaashop2024, dikutip Selasa (10/12/2024).
Menurut Kiai Syarif, konteks perkataan Gus Miftah saat itu adalah candaan yang tidak menyinggung Sunhaji.
“Tidak ada yang salah dalam masalah ini, si tukang minuman sudah biasa, dia juga ikut senyum, semua ikut tertawa," katanya.
Lantas, siapa Syarif Rahmat?
KH Syarif Rahmat dikenal sebagai salah satu pendakwah ternama di Indonesia. Ulama kelahiran Ciamis, Jawa Barat, pada 20 Januari 1964 ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe di Tangerang Selatan dan juga memimpin Padepokan Sunan Kalijaga (PADASUKA).
Riwayat pendidikan Kiai Syarif cukup mentereng. Ia merupakan alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta, melanjutkan pendidikan pascasarjana di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, dan meraih gelar doktoral di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu, ia juga mengikuti program Pendidikan Kader Ulama yang diadakan oleh MUI DKI Jakarta dan Pusat. Sebagai hafiz Al-Qur’an, Kiai Syarif aktif mengajar di PTIQ Jakarta dan PDU MUI Jakarta Selatan. Ia juga menjabat sebagai pengurus MUI DKI Jakarta, pengurus pusat, serta Ketua Umum Ikatan Da’i Media Nusantara (IDAMAN).
Kasus Gus Miftah hingga Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini disampaikan Gus Miftah saat konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, serta dengan penuh kesadaran, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Gus Miftah dalam pernyataannya.
Gus Miftah menegaskan bahwa keputusannya ini diambil secara mandiri tanpa tekanan dari pihak mana pun.
"Ini bukan karena permintaan siapa pun, tetapi murni atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah videonya yang dianggap mempermalukan seorang pedagang es teh viral. Dalam video yang diunggah akun Instagram @wkwkmedsos, terlihat Gus Miftah mengomentari pedagang yang sedang berada di tengah jamaah pengajian.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok, red),” ucap Gus Miftah, yang langsung disambut sorakan jamaah.
Ia juga meminta pedagang tersebut untuk menerima nasib jika dagangannya tidak laku. “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tukasnya.
Candaan yang dilontarkan Gus Miftah menuai kritik tajam dari netizen hingga tokoh publik dan selebritis. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, terutama karena pedagang kecil dianggap sedang berjuang mencari nafkah.
Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf setelah komentar tersebut viral. “Saya memang sering bercanda ke siapapun,” ujarnya dalam klarifikasi terpisah.
Selain itu, teguran kepada Gus Miftah bahkan datang langsung melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.
Meski telah meminta maaf secara terbuka dan mendatangi Sunhaji untuk berdamai, desakan agar dirinya dicopot dari jabatan tetap bergulir di media sosial.