Asal-Usul Gus Miftah Dibongkar Sosok dari Ponorogo: Keluarga Transmigrasi ke Lampung, Bukan Keturunan Ulama Besar!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 12:10 WIB
Asal-Usul Gus Miftah Dibongkar Sosok dari Ponorogo: Keluarga Transmigrasi ke Lampung, Bukan Keturunan Ulama Besar!
Gus Miftah (instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus viralnya Gus Miftah yang bercanda dengan kata "goblok" ke penjual es teh masih jadi gunjingan publik. Isu tentang sosok Gus Miftah pun diseret kemana-mana, meski dia sudah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden.

Klaim Gus Miftah sebagai keturunan ulama besar Ponorogo, Kiai Hasan Besari pun jadi sorotan publik. Terbaru, perangkat Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, membongkar fakta tentang silsilah keluarga Miftah Maulana Habiburrahman itu.

Perangkat Desa Mojorejo, Muhammad Nur Hasyim mengatakan, nama asli ayah Gus Miftah adalah Turut yang juga dikenal dengan Murodi setelah menempuh pendidikan agama di Kediri.

"Bapak Gus Miftah, Pak Turut, adalah warga asli Dusun Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Setelah mondok, beliau transmigrasi ke Lampung," ujar Hasyim dikutip dari laporan detikjatim, Selasa (10/12/2024).

Nur Hasyim menjelaskan lebih rinci tentang garis keturunan Gus Miftah. "Setahu saya, Gus Miftah bukan keturunan Kiai Hasan Besari atau Kiai Ageng Muhammad Besari. Bapak Gus Miftah adalah Turut, putra dari Mbah Boniran. Mbah Boniran sendiri adalah putra Ngusman, yang merupakan putra Jalal Iman, dan Jalal Iman adalah putra Hasan Abdullah. Semua leluhur mereka berasal dari Dusun Bantengan," katanya.

Nur Hasyim menuturkan bahwa Gus Miftah lahir di Lampung, sebagai anak ketiga dari lima bersaudara. Meski memiliki darah Ponorogo, Gus Miftah tidak tumbuh besar di daerah tersebut.

"Pak Turut dan keluarganya pindah ke Lampung, sementara di Mojorejo saat ini hanya ada budhe dan sepupu Gus Miftah," tambah Hasyim.

Sementara itu, warga setempat, Nur Syahid, yang mengaku memiliki hubungan satu buyut dengan keluarga Gus Miftah, membenarkan bahwa leluhur Gus Miftah berasal dari Mojorejo.

"Miftah itu asalnya dari Bantengan, Mojorejo, Jetis, Ponorogo. Tapi lahir di Lampung karena bapaknya transmigrasi ke sana," kata Nur Syahid.

Meski ada kemungkinan versi lain yang dapat ditelusuri, perangkat desa dan warga Mojorejo sepakat bahwa Gus Miftah tidak memiliki hubungan langsung dengan Kiai Hasan Besari. "Setahu saya, Gus Miftah bukan keturunan Tegalsari," pungkas Hasyim.

Kasus Gus Miftah hingga Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan ini disampaikan Gus Miftah saat konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, serta dengan penuh kesadaran, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Gus Miftah dalam pernyataannya.

Gus Miftah menegaskan bahwa keputusannya ini diambil secara mandiri tanpa tekanan dari pihak mana pun.

"Ini bukan karena permintaan siapa pun, tetapi murni atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah videonya yang dianggap mempermalukan seorang pedagang es teh viral. Dalam video yang diunggah akun Instagram @wkwkmedsos, terlihat Gus Miftah mengomentari pedagang yang sedang berada di tengah jamaah pengajian.

“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok, red),” ucap Gus Miftah, yang langsung disambut sorakan jamaah.

Ia juga meminta pedagang tersebut untuk menerima nasib jika dagangannya tidak laku. “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tukasnya.

Candaan yang dilontarkan Gus Miftah menuai kritik tajam dari netizen hingga tokoh publik dan selebritis. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, terutama karena pedagang kecil dianggap sedang berjuang mencari nafkah.

Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf setelah komentar tersebut viral. “Saya memang sering bercanda ke siapapun,” ujarnya dalam klarifikasi terpisah.

Selain itu, teguran kepada Gus Miftah bahkan datang langsung melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

Meski telah meminta maaf secara terbuka dan mendatangi Sunhaji untuk berdamai, desakan agar dirinya dicopot dari jabatan tetap bergulir di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI