Suara.com - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden setelah cemoohannya kepada penjual es teh asongan bernama Sunhaji memicu kontroversi besar.
Belakangan publik sibuk menduga tokoh yang layak menggantikan Gus Miftah di jabatan tersebut, dan salah satu nama yang meroket adalah penceramah kondang Ustaz Adi Hidayat.
Walau belum ada kepastian mengenai sosok yang sekiranya akan bergabung ke Kabinet Merah Putih untuk menggantikan Miftah, isu ini membuat sosok Ustaz Adi Hidayat ramai disoroti, apalagi karena riwayat pendidikannya yang tidak main-main.
Pendidikan Gus Miftah
Baca Juga: Nasab Keturunan Kiai Dipertanyakan, Gus Miftah Akui Dipanggil Ustaz gegara Punya Pesantren
Tahun 2023 silam, Gus Miftah pernah membuat geger Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang karena sidang skripsinya yang dihadiri dan disaksikan ribuan massa.
Miftah ternyata menempuh studi di bidang Pendidikan Agama Islam dan disebut mendapatkan gelar summa cumlaude saat menyelesaikan pendidikannya.
Konon pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji itu mendapatkan nilai skripsi 95 dan menyelesaikan studinya dengan IPK 3.56. Berkat itulah Miftah mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) serta letter of acceptance (LoA) untuk melanjutkan ke Magister Pendidikan Agama Islam di kampus yang sama.
Pendidikan Ustaz Adi Hidayat
Bila dibandingkan dengan Gus Miftah, gelar akademik Ustaz Adi Hidayat bisa dibilang lebih mentereng. Ustaz yang baru genap berusia 40 tahun ini bahkan sudah mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Baca Juga: Katanya Anak Petani, Gus Miftah Bongkar Nasab: Keturunan Kiai Ageng Besari sampai Raja Majapahit
Namun sebelum mendapatkan gelar tersebut, Ustaz Adi Hidayat diriwayatkan mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirawat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al Azhar Kairo. Kesempatan ini didapatkannya setelah mencetak banyak prestasi semasa sekolah.
Lalu pada tahun 2005, Ustaz Adi Hidayat diundang khusus untuk belajar di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya dan memutuskan meninggalkan program FDI dengan IPK 3.98. Di Libya, Ustaz Adi Hidayat mempelajari berbagai disiplin ilmu seperti Al Quran, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqh, Tarikh, dan Lughah dengan intensif.
Hingga pada tahun 2011, Ustaz Adi Hidayat kembali ke Indonesia dengan gelar Lc. Ustaz Adi Hidayat lalu melanjutkan studi Pascasarjana S2 di UIN Bandung di sela-sela kesibukannya sebagai pengasuh pondok pesantren dan mengelola Quantum Akhyar Institute.