Suara.com - Ustaz Derry Sulaiman turut mengomentari dugaan Gus Miftah sebagai seorang wali setelah kasus penjual es teh yang dihinanya mendapat banyak rezeki. Ustaz Derry memberikan perspektif berbeda yang bermotif menyindir soal status Gus Miftah sebagai seorang wali.
"MasyaAllah saya setuju, memang sudah terbukti Gus Miftah adalah seorang wali murid bagi anak-anaknya," ujar Ustaz Derry Sulaiman, dikutip Senin (9/12/2024).
Menurut Derry Sulaiman, Gus Miftah juga berpotensi menjadi wali nikah bagi putri-putrinya di masa depan.
"Beliau juga sudah dipastikan wali nasab, wali nikah bagi putri-putrinya nantinya," jelas Ustaz Derry.
Ustaz Derry Sulaiman juga menyinggung soal Gus Miftah yang bisa saja menjadi wali kelas jika ia memimpin sebuah kelas. Namun, hal tersebut dianggap tidak mungkin karena Gus Miftah adalah pemilik pondok pesantren Ora Aji di Yogyakarta.
"Kalau Gus Miftah mimpin sebuah kelas, otomatis dia akan jadi wali kelas. Tapi itu nggak mungkin karena beliau pemilik pesantren," tambah Ustaz Derry.
Soal dugaan bahwa Gus Miftah adalah wali Allah SWT, Ustaz Derry menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang dapat memastikan status tersebut kecuali sesama wali.
"Kalau wali Allah, tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan siapa pun menjadi wali Allah. Yang mengenal wali memang wali juga," jelasnya.
Ustaz Derry juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati dalam bersikap dan tidak mudah meremehkan orang lain. "Jangan pernah meremehkan siapa pun, karena Allah itu merahasiakan wali-walinya," katanya.
Sindiran Sujiwo Tejo
Sebelumnya, Sujiwo Tejo juga meminta maaf kepada Gus Miftah, setelah menyadari dirinya sempat berburuk sangka terhadap Gus Miftah terkait insiden dengan pedagang es teh.
"Aku mau minta maaf pada Gus Miftah, karena telah suudzon, berburuk sangka ternyata Gus Miftah itu seorang wali," ujar Sujiwo Tejo melalui unggahan di Instagram @president_jancukers, Jumat (6/12/2024).
Menurut Sujiwo Tejo, Gus Miftah adalah seorang wali yang secara tidak langsung memberikan rezeki kepada penjual es teh.
"Kelihatannya saja Gus Miftah itu mengolok-olok, padahal dia mungkin adalah seorang wali yang tidak ingin dipuji. Dia ingin memberangkatkan bapak Sunhaji umrah dengan cara mengolok-olok, supaya bapak Sunhaji tidak berutang budi," katanya.
Sujiwo menambahkan bahwa kisah para wali yang memberi rezeki dengan cara unik atau tak lazim sering terjadi dalam sejarah. "Banyak kisah-kisah wali yang memberi duit dengan cara membuang duit ke muka orang, supaya orang itu tidak merasa berutang paksa," imbuhnya.
Selain kepada Gus Miftah, Sujiwo Tejo juga meminta maaf kepada Sunhaji, pedagang es teh yang terlibat dalam insiden tersebut. Ia menyampaikan bahwa meskipun Sunhaji terlihat senang diberangkatkan umrah, mungkin ada perasaan lain yang tak diungkapkan.
"Aku juga mohon maaf kepada bapak Sunhaji yang pura-pura senang ketika diberangkatkan umrah, baik oleh Gus Miftah atau siapa pun," ucap Sujiwo Tejo.
Seniman berusia 62 tahun itu juga menyebut netizen yang mengecam Gus Miftah sebagai "wali" karena, menurutnya, mereka sebenarnya memuji Gus Miftah secara tidak langsung.
"Aku juga minta maaf kepada netizen yang seolah-olah memaki dan menghujat Gus Miftah, padahal mereka tahu Gus Miftah wali," kata Sujiwo.
Sujiwo Tejo turut mengomentari sikap Presiden Prabowo Subianto yang tidak langsung memecat Gus Miftah meskipun video insiden tersebut viral. Ia menilai keputusan tersebut mencerminkan kebijaksanaan.
Terakhir, Sujiwo Tejo menyebut Indonesia sebagai "negara para wali," karena masyarakat, ulama, dan pemimpin negara disebutnya memiliki sifat-sifat wali.
Mundur dari Utusan Khusus Presiden
Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Keputusan ini disampaikan Gus Miftah saat konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, serta dengan penuh kesadaran, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Gus Miftah dalam pernyataannya.
Gus Miftah menegaskan bahwa keputusannya ini diambil secara mandiri tanpa tekanan dari pihak mana pun.
"Ini bukan karena permintaan siapa pun, tetapi murni atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah videonya yang dianggap mempermalukan seorang pedagang es teh viral. Dalam video yang diunggah akun Instagram @wkwkmedsos, terlihat Gus Miftah mengomentari pedagang yang sedang berada di tengah jamaah pengajian.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? ya sana jual (goblok, red),” ucap Gus Miftah, yang langsung disambut sorakan jamaah.
Ia juga meminta pedagang tersebut untuk menerima nasib jika dagangannya tidak laku. “Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir,” tukasnya.
Candaan yang dilontarkan Gus Miftah menuai kritik tajam dari netizen hingga tokoh publik dan selebritis. Banyak yang menilai bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, terutama karena pedagang kecil dianggap sedang berjuang mencari nafkah.
Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maaf setelah komentar tersebut viral. “Saya memang sering bercanda ke siapapun,” ujarnya dalam klarifikasi terpisah.
Selain itu, teguran kepada Gus Miftah bahkan datang langsung melalui Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.
Meski telah meminta maaf secara terbuka dan mendatangi Sunhaji untuk berdamai, desakan agar dirinya dicopot dari jabatan tetap bergulir di media sosial.