Infografis
Suara.com - Sikap Sujiwo Tejo yang justru meminta maaf kepada Gus Miftah karena sudah berburuk sangka terhadap keturunan Syaikh Hasan Besari atau Kiai Ageng Hasan Besari ini berhasil mencuri perhatian warganet. Sujiwo Tejo mengungkapkan permintaan maafnya kepada Gus Miftah yang disebutnya sebagai seorang wali.
Hal ini bermula dari viralnya video Gus Miftah yang dianggap sebagian besar orang tengah mengolok-olok seorang penjual es teh. Akibatnya, Gus Miftah mendapat banyak kritikan dari publik terutama di media sosial.
Tak sedikit pula yang menaruh simpati dan merasa kasihan kepada penjual es teh tersebut. kabarnya kini sang penjual es teh keliling ini mendapat banyak rezeki usai diolok-olok. Melalui postingan Instagram @/president_jancukers pada Jumat (06/12/2024), ia menuliskan permintaan maafnya ini.
"Aku mau minta maaf pada Gus Miftah karena telah suudzon, berburuk sangka ternyata Gus Miftah itu seorang wali. Kelihatannya saja Gus Miftah itu mengolok-olok, padahal dia mungkin adalah seorang wali yang tidak ingin dipuji. Dia ingin memberangkatkan bapak Sunhaji umrah dengan cara mengolok-olok, supaya Bapak Subhaji tidak berutang budi," ujar Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Gus Miftah Dulu Mondok di Pesantren Apa? Begini Jejak Pendidikannya sebelum Jadi Pendakwah
Tak hanya Sujiwo Tejo saja yang menyebut Gus Miftah sebagai Wali Allah, Ustaz Derry Sulaiman juga mengomentari dugaan tentang hal ini. Ia membagikan sebuah postingan di akun Instagram pribadinya @/derrysulaiman.
"Tapi kalau Wali Allah, tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan siapa pun menjadi Wali Allah dan yang mengenali Wali memang Wali juga," ujar Ustaz Derry.
Hal ini pun membuat publik penasaran dengan siapa saja orang yang disebut sebagai Wali Allah menurut Al Quran.
Penjelasan Singkat tentang Wali Allah
![Potret Gus Miftah [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/08/96186-potret-gus-miftah-instagram.jpg)
Berdasarkan situs Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam UII, Wali Allah adalah orang-orang yang kerap identik memiliki karomah. Karomah yang dimaksud di sini adalah anugerah dari Tuhan untuk hamba-Nya. Pada dasarnya, karomah para Wali Allah ini tidak dapat dipelajari.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Lulusan Mana? Sebut Gus Miftah Sebagai Seorang Wali
"Al Quran menjelaskan Wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah SWT atau orang yang didekati atau orang yang ditolong Allah SWT,” tulis Anas Ahmad Rahmad, penulis yang ketika itu menjadi mahasiswa Magister Ilmu Agama Islam UII.
Merangkum dari laman NU Online, KH Raden Syarif Rahmat selaku pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe Jakarta menjelaskan bahwa gelar waliyullah atau wali bisa diperoleh siapa pun. Di zaman sekarang, wali juga masih ada.
"Orang yang mendapatkan (gelar wali) pasti akan menjadi orang yang paling bahagia, baik di dunia maupun setelah hari kiamat nanti," jelas KH Raden Syarif Rahmat.
Beberapa karakter di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Wali Allah antara lain:
- Mereka yang mengikuti Sunnah Rasulullah
- Lemah lembut kepada sesama mukmin
- Tegas terhadap orang-orang kafir
- Berjihad di jalan Allah SWT
- Tidak takut terhadap celaan si pencela
- Tidak ada rasa takut dan sedih dalam hatinya terhadap segala ketetapan Allah SWT
- Selalu menjaga keimanan serta ketaqwaannya kepada Allah SWT
Berdasarkan keterangan di atas, Wali Allah SWT tidaklah identik dengan orang-orang yang mampu berjalan di atas air, terbang, atau memiliki kekebalan. Al-Quran menyebutkan bahwa Wali Allah merupakan orang-orang yang selalu berusaha dekat dengan Allah SWT serta menjalankan sunnah Nabi-Nya.
Kontributor : Rizky Melinda
