Suara.com - Mulutmu harimaunya. Peribahasa ini tampaknya tepat menggambarkan apa yang baru saja dialami pendakwah Gus Miftah.
Gara-gara perkataan kasarnya terhadap penjual es teh, pengasuh pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta ini banjir hujatan di media sosial.
Sebagai seorang pemuka agama, Gus Miftah dianggap telah melakukan perbuatan tak pantas lewat perkataan-perkataannya yang merendahkan orang lain.
Puncak drama ini adalah keputusan Gus Miftah mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Baca Juga: Abu Janda Bantah Incar Jabatan Gus Miftah: Gaji Saya 3 Kali Lipat Lebih Besar
Tindak tanduk Gus Miftah ini pun dibanding-bandingkan dengan penceramah lain. Salah satunya adalah seorang ustazah Gen Z bernama Ning Umi Laila.
Tidak seperti Gus Miftah yang berkata kasar kepada penjual es teh saat ceramah, Ning Umi Laila justru menunjukkan adab baik ketika melihat ada penjual es teh di lokasi dakwahnya.
"Ya Allah, penjual es ikut pengajian. Semangat ya pak," kata Ning Umi Laila dalam video yang beredar luas di Youtube.
Tidak hanya itu, Ning Umi Laila lalu memborong semua jualan si pedagang. Umi meminta es teh yang sudah dibelinya dibagikan ke para jamaah lain dan meminta penjual es teh itu untuk melanjutkan ikut pengajian.
Profil Ning Umi Laila
Baca Juga: Masa Lalu Gus Miftah Tahun 2010 Diungkit, Diduga Mengemis Urus Klub Bola ke Sihar Sitorus
Umi Lailatur Rahmah Hadi adalah gadis kelahiran Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Agustus 2000. Ia menyandang sebutan Ning di depan namanya karena ayahnya adalah seorang kiai bernama Edi Rahmatullah atau dikenal dengan nama Kiai Granat.
Sementara ibunya, Sulastri, adalah ibu rumah tangga yang juga seorang pendakwah. Kedua orang tua Ning Umi Laila adalah pengasuh Pondok Pesantren Rahmatullah.
Sejak kecil Ning Umi Laila sudah lekat dengan dunia pesantren. Saat SMP, Umi Laila bersekolah di SMP Mambaul Hisan Sidayu. Masa SMA ia lewati di Mambau Sholihin Suci Manyar Gresik.
Ketika masih SMA, Umi Laila belajar agama di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Simo Surabaya. Lulus SMA, Ning Laila kuliah di Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Di UINSA, Ning Umi kuliah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Ning Umi lulus sebagai sarjana pada tahun 2023.
Keterlibatan Umi dalam dunia dakwah berawal dari ketidaksengajaan. Ketika kelas 2 SMP, ibunya mengalami stroke sehingga tidak bisa menemani ayahnya berdakwah.
Jamaah pun meminta Ning Umi menggantikan ibunya untuk berduet dengan sang ayah. Tak lama kemudian, ayah Ning Umi Laila juga sakit. Maka Ning Umi Laila melanjutkan dakwah sendirian.