Suara.com - Gus Miftah meninggalkan kursi kosong jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Sontak, segelintir pihak mengusulkan agar sosok Dharma Pongrekun bisa menduduki kursi kosong tersebut.
Adapun baru-baru ini, Gus Miftah membuat gaduh publik usai dirinya meledek seorang pedagang es teh dalam sebuah acara salawat. Gus Miftah akhirnya memilih untuk mengundurkan diri usai membuat kegaduhan tersebut.
Pengamat politik kondang Permadi Arya alias Abu Janda melirik bahwa Dharma Pongrekun cocok untuk menggantikan Gus Miftah.
Abu Janda menilai bahwa Dharma lebih berkelas ketimbang Gus Miftah dari berbagai aspek terutama karier.
Dharma Pongrekun juga adalah sosok yang cocok mengatasi masalah intoleransi di mata Abu Janda.
"Izin saya usul bang @pongrekundharma88 jadi ganti Gus Miftah. Saya yakin bang Dharma akan serius atensi masalah intoleransi," cuit Abu Janda.
Gus Miftah: Lulusan Sarjana punya ponpes besar
Gus Miftah adalah sosok yang punya rekam jejak mentereng kendati kerap menuai kontroversi.
Sosok keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, pendiri Pesantren Tegalsari ini punya pondok pesantren yang kondang di Kota Pelajar, yakni Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman.
Pendakwah asal Lampung ini bisa mendirikan pesantren kendati bergelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Baca Juga: Pendidikan Abu Janda: Usul Dharma Pongrekun Gantikan Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden
Ia juga kerap menuai baik pujian dan kritik atas gaya berdakwahnya yang nyentrik. Pasalnya, ia menyasar kaum-kaum marjinal seperti pekerja malam di lokalisasi hingga para pengunjung klub malam.
Kekinian, ia sempat menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan namun memilih untuk mengundurkan diri usai menimbulkan kontroversi.
Dharma Pongrekun: Purnawirawan polisi jadi politisi
Dharma Pongrekun sebagai seorang figur publik juga tak kalah berkelas dari Gus Miftah.
Sebelum menjadi seorang politisi, Dharma Pongrekun menjabat sebagai Perwira Tinggi Polri.
Purnawirawan asal Palu, Sulawesi Tengah ini terakhir menduduki posisi Pati Lemdiklat Polri sebelum pensiun.
Ia juga sempat menjajal jabatan bergengsi sebagai Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.
Tak hanya soal jabatan, Dharma juga punya pendidikan yang mentereng sebagai lulusan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan Universitas Gadjah Mada.
Pria berdarah Toraja ini juga mendapat gelar Doktor Kehormatan Bidang Kemanusiaan dari MBC University, Depok.
Kontributor : Armand Ilham