Suara.com - Miftah Maulana atau lebih dikenal dengan nama Gus Miftah mengambil keputusan besar usai tersandung kontroversi yang menghebohkan akhir-akhir ini. Keputusan tersebut diambil setelah Gus Miftah melakukan muhasabah. Apa itu?
Sebagai pengingat, Miftah Maulana mulai menjadi sorotan karena dinilai menghina penjual es teh yang berdagang di acara pengajiannya. Meski sudah meminta maaf, amarah publik terhadap Miftah Maulana tak begitu saja reda.
Belakangan jejak digital Miftah Maulana merendahkan Yati Pesek bahkan ikut menjadi perbincangan. Semua kontroversi itu memicu munculnya petisi copot Miftah Maulana dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Di tengah kontroversi ini, Miftah Maulana menggelar jumpa pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Kalasan, Sleman pada Jumat (6/12/2024) untuk mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Baca Juga: Pengunduran Diri Gus Miftah Dapat Apresiasi dari PKL: Budaya Malu Masih Ada di Negeri Ini
"Dengan segala kerendahan hati dan penuh kesadaran, saya sampaikan keputusan yang saya renungkan mendalam, berdoa, muhasabah, istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Gus Miftah saat jumpa pers.
Disebutkan oleh Miftah Maulana bahwa dirinya melakukan berbagai ikhtiar sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden. Salah satunya adalah muhasabah. Apa itu muhasabah?
Arti Muhasabah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah dijelaskan sebagai bahasa Arab dari introspeksi. Di mana arti introspeksi menurut KBBI adalah peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) diri sendiri; wawas diri.
Selain itu, muhasabah juga diartikan sebagai upaya i'tisham dan istiqamah menurut Imam Al-Ghozali seperti dirangkum dari laman NU Online. I'tisham diartikan sebagai pemeliharaan diri dengan berpegang teguh pada syariat. Sementara istiqamah merupakan keteguhan diri dalam menangkal hal-hal negatif.
Baca Juga: Mundur Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Dituding Takut Lapor Harta Kekayaan
Di dalam Al Quran ada beberapa dalil yang menjadi landasan umat Islam untuk melakukan muhasabah. Di antaranya adalah beberapa ayat berikut ini:
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?" (QS At-Taubah: 126)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Hasyr: 18)