Salat Istikharah: Ikhtiar yang Dilakukan Gus Miftah sebelum Mundur Jadi Utusan Khusus Presiden

Nur Khotimah Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2024 | 15:16 WIB
Salat Istikharah: Ikhtiar yang Dilakukan Gus Miftah sebelum Mundur Jadi Utusan Khusus Presiden
Gus Miftah. [Suarajogja.id/Hiskia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan besar telah diambil oleh Miftah Maulana alias Gus Miftah setelah diterpa deretan kontroversi terkait adabnya ke penjual es teh hingga pelawak senior Yati Pesek. Di mana pada Jumat (6/12/2024), Miftah Maulana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Miftah Maulana mengaku tak mendapat tekanan dari siapa pun saat mengambil keputusan untuk mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden. Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji itu pun lebih dulu melakukan berbagai ikhtiar sebelum mengambil keputusan, salah satunya dengan menunaikan salat istikharah.

"Dengan segala kerendahan hati dan penuh kesadaran, saya sampaikan keputusan yang saya renungkan mendalam, berdoa, muhasabah, istikharah, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," tutur Gus Miftah saat jumpa pers di Pondok Pesantren Ora Aji di Kalasan, Sleman pada Jumat (6/12/2024).

Gus Miftah (instagram)
Gus Miftah (instagram)

Berangkat dari pernyataan Miftah Maulana, berikut akan dibahas berbagai hal mengenai salat istikharah, mulai dari bacaan niat, tujuan, hingga tata caranya. Simak sampai akhir, ya!

Baca Juga: Coki Pardede yang Dikenal Nirempati Dicap Lebih Mulia dari Seorang Gus Miftah

Tujuan Salat Istikharah

Melansir dari laman NU Online Jawa Barat, jabar.nu.or.id, salat istikharah diartikan sebagai salat sunnah yang dilaksanakan oleh umat Islam saat dihadapkan pada sebuah masalah atau pilihan. Salat ini bertujuan untuk mendapat petunjuk dari Allah SWT mana pilihan terbaik dari pilihan yang ada.

Anjuran salat istikharah didasarkan pada sebuah hadist riwayat Imam al-Bukhari, Jabir bin Abdillah, yang dikutip Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar. Hadist tersebut berbunyi:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ

Artinya: "Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, 'Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat'." (HR Imam al-Bukhari). (An-Nawawi, al-Azdkar, 1997: 137)

Baca Juga: Apa Itu Nawala Kekancingan? Gelar Terhormat Keraton Solo untuk Yati Pesek

Ilustrasi salat. (Freepik/odua)
Ilustrasi salat istikharah. (Freepik/odua)

Waktu dan Tata Cara Salat Istikharah

Keterangan di laman NU Online menyebutkan bahwa tidak ada waktu khusus untuk menunaikan salat istikharah. Tapi lebih baik apabila salat istikharah dikerjakan pada malam hari atau sepertiga malam mengingat ini termasuk waktu mustajab untuk berdoa.

Salat istikharah sendiri terdiri dari dua rakaat dengan bacaan niat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala."

Untuk tata cara lengkap salat istikharah, berikut rinciannya:

  1. Membaca niat salat istikharah
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah dan dilanjutkan dengan Al Fatihah
  4. Membaca surah pendek, diutamakan surah Al Kafirun)
  5. Rukuk
  6. Iktidal
  7. Sujud
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Kembali berdiri dan lanjut rakaat kedua
  11. Pada rakaat kedua, surah pendek yang dibaca setelah Al Fatihah adalah Al Ikhlas
  12. Rukuk
  13. Iktidal
  14. Sujud
  15. Duduk di antara dua sujud
  16. Sujud kedua
  17. Tahiyat akhir
  18. Salam

Doa setelah Salat Istikharah

Setelah selesai salam, baca doa berikut ini untuk menyempurnakan salat istikharah:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu."

Petunjuk Jawaban setelah Salat Istikharah

Petunjuk jawaban setelah salat istikharah disebutkan bisa diberikan melalui berbagai cara, salah satunya memakai Al Quran. Hal itu biasa dilakukan oleh ulama ahli hikmah sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Habib Muhammad Muthohar dalam laman NU Online.

"Setelah itu (setelah salat istikharah), buka Al Quran. Langsung buka sebukanya. Kemudian dilihat banyak huruf kha' atau syin. Kha' itu khair (baik), syin itu syar (buruk). Kalau kha'-nya 20, syin-nya 10, berarti tidak baik," tutur Habib Muhammad Muthohar.

Demikian ulasan tentang salat istikharah, salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh Miftah Maulana sebelum mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Semoga bermanfaat!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI