Apa Itu Nawala Kekancingan? Gelar Terhormat Keraton Solo untuk Yati Pesek

Ruth Meliana Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2024 | 15:02 WIB
Apa Itu Nawala Kekancingan? Gelar Terhormat Keraton Solo untuk Yati Pesek
Yati Pesek (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video lawas yang memperlihatkan momen Miftah Maulana dan seniman senior Yati Pesek mendadak viral. Dalam pertunjukan wayang kulit itu, Gus Miftah menyebut jika Yati berwajah cantik bisa menjadi lont*.

"Kulo niku bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lont* to iki (Aku ini bersyukur Bude Yati jelek, kalau cantik jadi lont*)," ucap Miftah Maulana dalam video yang viral tersebut.

Setelah itu, nama Yati Pesek pun ikut trending di laman X. Seniman senior tersebut dikatakan sempat menerima penghargaan kehormatan dari Keraton Surakarta atau Solo. Hal ini diungkap oleh jurnalis senior Ainur Rohman.

"Juli 2009, Keraton Surakarta Hadiningrat memberikan anugerah Nawala Kekancingan kepada Suyati Sumaryo atas komitmen, kontribusi, dan jasa luar biasanya dalam seni pertunjukan dan ketoprak yang merentang selama 45 tahun," tulis Ainur melalui akun X @ainurrohman, dikutip Jumat (6/12/2024).

Baca Juga: Profil Anwar Ibrahim: PM Malaysia yang Ikut Sindir Menohok Gus Miftah

Apa Itu Nawala Kekancingan?

Yati Pesek. [Suara.com/Putu Sastrosoendjojo]
Yati Pesek. [Suara.com/Putu Sastrosoendjojo]

Nawala Kekancingan merupakan pemberian gelar dari Keraton Surakarta yang berupa sertifikat. Anugerah terhormat ini menyasar tokoh-tokoh yang berpengaruh atau memiliki kepedulian terhadap kelestarian budaya.

Melalui penghargaan tersebut, Yati Pesek menerima gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Walitodiningrum. Ini diberikan karena dirinya yang dianggap sebagai tokoh seniman berpengaruh di kawasan Jawa.

"Suyati mendapatkan nama baru Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Walitodiningrum. Sebuah penghargaan yang penting dan terhormat bagi seniman asal Jawa seperti Yati," tambah Ainur Rohman dalam cuitannya tersebut.

Ainur dalam unggahanya juga turut menampilkan sebuah sertifikat dari Keraton Surakarta. Ia lantas menyayangkan seniman senior seperti Yati Pesek bisa menerima ujaran yang tak pantas dari Miftah Maulana. 

Baca Juga: Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Sebut Belum Terima Gaji-Fasilitas Negara

Di sisi lain, Eks Bupati Purworejo Agus Bastian juga pernah menerima Nawala Kekancingan. Ia pun menilai anugerah ini merupakan apresiasi keraton terhadap sosok yang dianggap punya jasa dalam bidang apapun. 

“Pihak keraton pasti memiliki pertimbangan yang kuat karena gelar tidak bisa diberikan kepada sembarang orang. Untuk itu, saya merasa sangat terhormat,” ujar Agus, usai prosesi penganugerahan gelar beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, menurutnya, penganugerahan gelar tersebut bukan sekadar seremonial. Melainkan juga sebagai amanah dari leluhur Jawa agar tiap-tiap penerimanya bisa terus berperan dan termotivasi dalam melestarikan budaya. 

Nawala Kekancingan juga pernah diberikan kepada Gibran Rakabuming Raka saat menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2021 silam. Saat itu, ia yang kini menjadi wapres diberi gelar Kanjeng Pangeran Widironagoro.

Miftah Maulana Mundur dari Utusan Presiden

Gus Miftah. [Instagram/gusmiftah]
Gus Miftah. [Instagram/gusmiftah]

Soal ucapan Miftah, Yati Pesek mengatakan hal tersebut tak pantas dilontarkan. Selain itu, Miftah bahkan sempat mengungkap kalimat yang melecehkan. Mendengar kata-kata ini, Yati lantas menyebut Miftah sembarangan.

Usai menerima kecaman karena merendahkan Yati Pesek, Miftah Maulana pun memutuskan mundur dari jajaran utusan presiden. Ia juga sebelumnya dikecam karena mengolok-olok seorang pria penjual es bernama Sunhaji.

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ucap Miftah, dikutip Jumat (6/12/2024).

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI