Ketika Tanah dan Cat Bersatu, Museum MACAN Hadirkan Instalasi Tanah Retak Berwarna Hitam Legam

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 06 Desember 2024 | 13:26 WIB
Ketika Tanah dan Cat Bersatu, Museum MACAN Hadirkan Instalasi Tanah Retak Berwarna Hitam Legam
Pameran di Museum MACAN. (dok. Mowilex)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah instalasi yang terbuat dari tanah, yang dikompresi dan dibentuk menjadi hamparan tanah retak berwarna hitam legam dengan efek hangus terbakar, dipamerkan di Museum MACAN pada pameran tunggal Korakrit Arunanondchai, yang dibuka 30 November 2024.

Perupa Korakrit Arunanondchai mengeksplorasi tentang persimpangan kehidupan kontemporer dan kepercayaan tradisional lewat karya-karyanya yang berkaitan dengan identitas, ingatan, kehidupan, kematian, spiritualitas, dan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia.

Instalasi tersebut dicampur dengan cat berwarna hitam dari Mowilex, yang telah menjadi mitra cat resmi Museum MACAN sejak tahun 2022.

Seperti diketahui, warna merupakan hal yang krusial dalam menampilkan sebuah persepsi tanpa narasi dan mampu mengubah suasana hati melalui karya seni.

Baca Juga: Melihat Perjalanan Perupa Korsel Hyun Nahm di Indonesia Lewat Pameran Kawah Ojol

Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia, mengatakan bahwa Mowilex Emulsion telah lama digunakan oleh para perupa di Indonesia. Ia mengatakan bahwa cat tembok Mowilex Emulsion tidak pernah diformulasikan dengan sengaja untuk membentuk karya seni. Namun, Niko berkelakar, bahwa para perupa telah menemukan cara untuk meretas penggunaan cat tembok Mowilex Emulsion dan memaksimalkan manfaat dari cat tersebut untuk digunakan pada karya seni mereka.

“Jika saya mengenang pameran Agus Suwage di Museum MACAN 2023 lalu, kami menemukan bahwa cat Mowilex bahkan dilukis dalam lukisan yang dibuat Agus Suwage sejak tahun 1990-an, hal ini menjadi simbol sejarah yang membanggakan bagi Mowilex dapat tampil di dalam karya perupa,” ujar Niko.

Hal yang sama pun dilakukan oleh Korakrit Arunanondchai. Pencampuran cat tembok Mowilex dengan tanah tentunya tidak pernah terlampir dalam technical data sheet yang dipaparkan oleh tim research and development Mowilex. Namun bagi para perupa, berkreasi untuk membangun karya seni yang ekspresif tanpa batasan biasanya berasal dari eksplorasi dan Mowilex sangat mendukung hal tersebut.

Cat yang digunakan oleh Korakrit adalah cat Mowilex Emulsion dan Mowilex Cendana warna hitam dengan pigmentasi yang sangat kuat sehingga mampu memberikan warna legam yang dibutuhkan perupa.Selain itu, dengan kandungan formula yang aman untuk kesehatan dan lingkungan serta Zero VOC (Volatile Organic Compound), Mowilex memastikan para pengunjung dan seluruh staff Museum MACAN terjaga dari paparan residu yang berbahaya.

“Warna adalah elemen yang sangat penting dalam desain sebuah pameran. Pemilihan warna yang tepat dan sesuai dengan narasi pameran akan membangun suasana optimal dan holistik dalam presentasi karya-karya seni dari perupa. Kami bangga bisa kembali bekerja sama dengan Mowilex dalam pameran ini, yang berperan besar dalam memperkaya pengalaman yang akan dirasakan oleh pengunjung Museum MACAN.” ujar Venus Lau, Direktur Museum MACAN.

Baca Juga: Electricity Connect 2024 Siap Digelar, Momentum Kolaborasi untuk Transisi Energi

Pameran tunggal Korakrit Arunanondchai di Museum MACAN menyajikan simbolisme menggugah dari burung phoenix dan api, yang merupakan motif yang sering muncul dalam karya seninya. Simbolisme ini mencerminkan eksplorasi sang seniman terhadap penciptaan dan kehancuran.

Merefleksikan gagasan transformasi abadi, baik secara personal, budaya, maupun teknologi, Arunanondchai menggambarkan pembaharuan dan adaptasi identitas budaya dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi. Dalam tajuk Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen, pameran dibuka untuk umum mulai dari 30 November 2024 – 06 Maret 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI