Suara.com - Deddy Corbuzier menanggapi kontroversi yang menyeret nama sahabatnya, Gus Miftah, dalam kasus yang dianggap merendahkan profesi penjual es teh.
Deddy Corbuzier menyampaikan pendapatnya lewat video eksklusif untuk pengikut berlangganan di Instagram. Dia membahas paradoks di balik insiden tersebut pada Rabu (4/12/2024).
Menurut Deddy, polemik ini menjadi perhatian luas di media sosial. Namun, dia memilih untuk tidak memberikan teguran secara terbuka karena mempertimbangkan persahabatannya dengan Gus Miftah, tokoh yang membimbingnya menjadi mualaf pada 2019.
“Kalau gue ngomong di sini, pasti dipotong-potong, lalu dikombinasikan dengan foto tukang es itu. Hasilnya pasti jadi bahan jedak-jeduk di TikTok,” ungkap Deddy Corbuzier.
Dalam unggahan tersebut, Deddy menjelaskan bahwa dia lebih memilih menegur sahabatnya secara pribadi, bukan di media sosial.
“Kalau teman kalian salah, kalian tegur di mana? Di sosmed? Bikin video atau story marah-marah? Atau langsung WhatsApp?” tulisnya.
Bagi Deddy, memberikan teguran di depan publik hanya akan memperburuk situasi. Dia pun membandingkan pengalaman pribadinya ketika ditegur secara terbuka, yang menurutnya lebih menyakitkan dibandingkan dengan komunikasi langsung.
"Aku bukan orang semacam itu. Kalau temanku salah, aku akan meneleponnya, bukan mengeksposnya untuk keuntungan pribadiku," tegasnya.
Lebih lanjut, Deddy Corbuzier juga membahas paradoks dalam kontroversi Gus Miftah ini, meski hanya memberikan petunjuk tanpa menjelaskan lebih rinci. Dia menyatakan bahwa paradoks tersebut menjadi bahan diskusi menarik bagi pengikut berlangganannya.
“Ada paradoks yang lebih menakutkan di balik masalah ini. Semua pelangganku setuju,” ujar Deddy, menutup keterangannya.