Suara.com - Pendakwah Gus Miftah habis dihujat netizen di media sosial gara-gara pernyataannya yang bernada merendahkan seorang penjual es teh bernama Sunhaji.
Saat memberikan ceramah di acara salawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024), Gus Miftah mengeluarkan kata kasar kepada Sunhaji.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol Goblok! (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Goblok)," kata Gus Miftah dari atas panggung.
Kalimat ini dinilai tidak pantas diucapkan seorang pendakwah seperti Gus Miftah. Ia pun menjadi bulan-bulanan netizen se-Indonesia.
Baca Juga: Link 7 Petisi Tuntut Gus Miftah Dicopot dari Utusan Khusus Presiden
Tak hanya itu, warganet juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Blangkon dan Kacamata Hitam
Gus Miftah adalah seorang pemuka agama Islam yang terkenal dengan gaya dakwahnya yang nyentrik. Salah satu ciri khasnya adalah mengenakan blangkon dan kacamata hitam.
Gara-gara kasus hinaan terhadap penjual es teh ini, gaya fesyen Gus Miftah memakai kacamata hitam diolok-olok netizen.
Dalam ceramahnya yang beredar di Youtube, Gus Miftah mengaku pertama kali mengenakan kacamata hitam saat berdakwah di klub malam Boshe Bali pada tahun 2007.
Baca Juga: Kelakuan Gus Miftah ke Penjual Es Sampai Dibahas PM Malaysia Bareng Menteri: Saya Merasa Aneh
Saat berbincang bersama Denny Sumargo di Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, Gus Miftah mengatakan, saat berdakwah di klub malam lampu tembaknya sangat terang sehingga menyilaukan mata.
"Dulu kan ngaji di kafe itu kan gelap, sementara lampunya terang. Kalau ditembak lampunya ga asyik di mata. Di kafe kalau kita ngaji, lampu yang nyala cuma di stage, ditembak gitu dar. itu kan ga asyik," kata Gus Miftah.
Dari situlah, Gus Miftah memutuskan untuk memakai kacamata hitam. Dari situ kata pria kelahiran Lampung ini penampilan berkacamata hitam ini menjadi ciri khasnya dalam berdakwah.
"Ternyata ini menjadi trademark gua. Sebenarnya untuk mengurangi pandangan, dan supaya kalau mendelik tidak kelihatan," ujar dia.
Dalam video lain ia mengaku tujuan memakai kacamata hitam adalah untuk membatasi gerak pandang dirinya saat berdakwah di klub malam dan lokalisasi.
Menurut Gus Miftah, laki-laki itu kelemahannya di mata, itulah mengapa cowok kalau menangis yang ditutup matanya karena cowok sadar diri dosa seorang laki-laki paling besar laki-laki berangkat dari mata.
Sementara Gus Miftah mulai menggunakan blangkon tahun 2006 saat Yogyakarta dilanda gempa bumi. Saat itu Gus Miftah mengaku punya konsep dakwah khusus.
"Karena saya punya konsep dakwah, membudayakan agama bukan mengagamakan budaya kaerna agama dan budaya bisa bersinergi," ujarnya.