Infografis
Suara.com - Masyarakat tampaknya sudah sangat geram dengan Miftah Maulana Habiburrahman yang mengolok-olok penjual es teh dengan kata kasar. Terbukti, hingga berita ini dipublikasikan, sudah ada 7 petisi yang menuntut Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto mengangkat Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Miftah sendiri sudah meminta maaf kepada publik dan penjual es teh, Sunhaji. Ia mengaku ucapannya itu hanyalah candaan. Meski demikian, publik sudah kadung geram. Mereka menilai sikap Miftah tidak sejalan dengan jabatannya.
Apalagi, sekarang mulai bermunculan jejak digital Miftah Maulana yang memang hobi mengolok-olok. Terbaru, sinden senior Yati Pesek ternyata sempat menjadi korban pelecehan Miftah di depan umum beberapa tahun silam.
Baca Juga: 7 Video Parodi Gus Miftah Viral, Netizen Beri Sanksi Sosial
Alhasil, publik semakin mendesak keras agar Miftah segera dipecat dari jabatannya, mengingat gaji Utusan Khusus Presiden setara dengan Menteri.
Berdasarkan pantauan Suara.com, sudah ada 7 petisi yang berisi tuntutan pencopotan jabatan Miftah Maulana. Jika ditotal, berbagai petisi berikut sudah ditandatangani oleh lebih dari 90.000 orang.
Ingin menjadi salah satunya? Berikut adalah link 7 petisi yang tuntut Miftah Maulana dicopot dari Utusan Khusus Presiden, Anda dapat langsung mengklik tautan di bawah.
1. Link Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
2. Link Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Khusus Presiden
Baca Juga: Profil Yati Pesek, Murka Dihina Gus Miftah Jelek Jadi Sinden: Bukan Ustaz, Kiai Juga Bukan!
3. Link Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman Mundur dari Jabatannya
4. Link Tolak Gus Miftah yang Suka Merendahkan Sesama Manusia
5. Link Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden
6. Link Copot Gus Miftah dari Jabaran Utusan Khusus Presiden
7. Link Copot Miftah dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama
Kontroversi Miftah bermula saat ia menjadi pembicara dalam acara kajian di Magelang, Jawa Tengah. Acara pada malam hari itu diguyur hujan.
Di tengah-tengah kajian, ada seorang penjual es teh menjajakan dagangannya ke warga yang hadir di kajian. Hal itu rupanya mendapatkan perhatian dari Miftah.
Namun alih-alih membeli es teh, Miftah malah mengolok-olok penjual es teh yang bernama Sunhaji tersebut. Ia menghina penjual es teh itu karena berjualan dalam acaranya yang diguyur hujan.
“Es tehmu jik akeh ra? Masih? Yo kono didol, goblok! (Es teh kamu masih banyak, tidak? Masih? Yaudah, sana dijual, goblok),” ucap Miftah sambil tertawa dan diikuti beberapa orang yang berada di panggung dengannya.
Tak berhenti di situ, Miftah kembali melanjutkan ucapannya. Ia menyebut jika dagangan sang penjual es teh tidak laku, maka hal itu sudah menjadi takdir. Padahal, sejumlah penonton sempat meminta Miftah untuk membeli dagangan sang bapak.
“Dolen disik, ngko nek rung payu, yo wis, takdir. Ngono, lho (Jualin dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir. Gitu, loh),” kata Miftah Maulana masih sambil tertawa.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
