Suara.com - PAUD Cahaya Permata Abadi milik Yuni Shara yang berada di Kota Batu, Malang, akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik. Pasalnya, PAUD ini dikabarkan hanya menawarkan SPP Rp3.500. Uang SPP murah ini diperuntukkan untuk anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.
PAUD milik Yuni Shara sudah berdiri sejak tahun 2004 dan hingga kini masih dikelola dengan sangat baik. Bahkan, PAUD ini juga sudah memiliki bangunan megah sebagai tempat belajar anak-anak usia dini hingga menjelang usia masuk TK.
Baru-baru ini, kakak Kris Dayanti ini ikut merayakan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tahun 25 November 2024 lalu. Ia merayakan bersama para siswa dan guru yang ada di sana.
Kisah PAUD milik Yuni Shara ini membuat banyak orang memuji sosoknya. Lalu, seperti apa sebenarnya PAUD yang sudah berdiri selama 10 tahun ini? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Siapa Ibu Irwan Mussry? Namanya Dipakai Jadi Nama Aula di PAUD Yuni Shara
1. Awal bangun PAUD
Ide untuk membangun PAUD ini diungkap Yuni dalam podcastnya bersama Ussy Sulistiawati di kanal YouTube Ussy Andhika Official beberapa tahun lalu. Hal ini bermula dari cerita salah satu rekan Yuni Shara.
Rekan Yuni yang memiliki sekolah mengaku bahwa sekolah miliknya hendak ditutup karena kondisi bangunan kurang layak. Mendengar hal tersebut, Yuni tergerak hatinya. Ia membantu rekannya untuk mempertahankan sekolah tersebut.
2. Sempat sewa tanah
Kondisi bangunan yang kurang layak membuat Yuni memutuskan untuk menyewa tanah dan kontrakan baru. Tujuannya untuk membangun sekolah baru dengan nama PAUD Cahaya Permata Abadi pada 2004 lalu.
Baca Juga: Irwan Mussry Jadi Donatur di PAUD Yuni Shara, dari Sewa Tanah Kini Punya Gedung Sendiri
Sembari menjalani operasional sekolah di kontrakan tersebut, Yuni pun mencoba membangun gedung yang layak bagi para murid untuk belajar di PAUD Cahaya Permata Abadi.
3. Biaya dan pembayaran khusus anak keluarga pra-sejahtera
Di awal-awal PAUD ini buka, Yuni sebagai Ketua Yayasan PAUD Cahaya Permata Abadi memperuntukkan sekolah untuk anak-anak di sekitar wilayah Batu yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.
Bahkan, Yuni menetapkan SPP bagi anak dari keluarga pra-sejahtera sebesar Rp3.500 per bulan. Biaya minim ini membuat banyak warga sekitar Batu juga ingin menyekolahkan anaknya di sana.
Tak hanya biaya SPP Rp3.500, yayasan PAUD Cahaya Permata Abadi juga menerima bayaran dalam bentuk sayur-sayuran atau buah-buahan.
4. Banyak anak pejabat
Seiring berjalannya waktu, pendaftar calon siswa PAUD Cahaya Pemata Abadi justru banyak berasal dari keluarga berada. Tak sedikit dari mereka yang juga berasal dari keluarga pejabat.
Yuni mengaku tidak bisa melarang anak pejabat untuk bergabung ke sekolah tersebut. Namun, pihak PAUD juga menyediakan rincian biaya khusus bagi para anak-anak pejabat.
5. Fasilitas lengkap
Pembangunan PAUD selama 10 tahun terakhir ini terbilang cukup pesat. Kini, PAUD Cahaya Permata Abadi memiliki fasilitas lengkap seperti taman bermain, aula, kelas dengan fasilotas lengkap, halaman yang luas, hingga program pendidikan yang beragam.
6. Irwan Mussry jadi donatur
Selain mendapatkan uang dari para anak-anak pejabat, Yuni juga membuka peluang bagi siapapun yang ingin menjadi donatur.
Salah satu donaturnya yang terkenal adalah suami Maia Estianty, Irwan Mussry. Bahkan, nama ibunda Irwan Mussry, R.A. Djoewati Mussry Nitidisastro atau Djoedjoek diabadikan sebagai nama aula PAUD ini.
Kontributor : Dea Nabila