Suara.com - Kabar duka datang dari dunia sufi dan keilmuan Islam. Ulama kenamaan dari Amerika Serikat, Syekh Hisyam Kabbani atau Sheikh Hisham Kabbani dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (4/12/2024). Kabar ini salah satunya disampaikan melalui tokoh NU sekaligus penulis, Candra Malik.
Syekh Muhammad Hisyam Kabbani adalah ulama terkemuka dunia yang dikenal sebagai pembimbing spiritual dan pelopor Tarekat Naqsybandi Haqqani di Barat. Ia membimbing lebih dari dua juta Muslim di Amerika Serikat, Inggris, dan Asia Tenggara. Syekh Kabbani merupakan pendiri Islamic Supreme Council of America (ISCA) dan Naqshbandi Haqqani Sufi Order of America, serta mendirikan lebih dari 20 pusat sufisme di Amerika Utara.
Syekh Hisyam Kabbani lahir pada 13 Safar 1364 H/28 Januari 1945 dan berasal dari keluarga Kabbani, yang merupakan salah satu keluarga Muslim tertua di Beirut. Ia menikah dengan Hj. Nazihe Adil, putri Syaikh Nadzim al-Haqqani, dan dikaruniai tiga putra serta satu putri, beserta beberapa cucu yang semuanya tinggal di Fenton, Michigan.
Menurut para ahli silsilah, keluarganya berasal dari Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib (Ra). Mereka melakukan hijrah dari Mesir dan Hijaz ke Irak, dan sebagian anggota keluarga kemudian menetap di wilayah Syam Besar.
Baca Juga: Mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori Meninggal Dunia Padahal Baru Keluar dari Penjara
Sebagai keturunan Rasulullah SAW melalui kedua jalur orang tua (Al-Hasani Al-Husaini), Syekh Hisyam merupakan deputi dari mursyid Tarekat Naqsyabandi Haqqani. Dia juga berfungsi sebagai pembimbing dan guru bagi sekitar dua juta Muslim di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, Inggris, dan Asia Tenggara.
Pendidikan:
- Sarjana Kimia, American University of Beirut
- Studi Kedokteran, Louvain, Belgia
- Gelar Syariah Islam, Damaskus
Kontribusi Utama:
1. Mendirikan ISCA untuk menyebarkan Islam moderat dan melawan radikalisme.
2. Menginisiasi konferensi lintas agama dan memimpin upaya melestarikan tradisi Sufi di seluruh dunia.
3. Menginisiasi program rehabilitasi ekstremisme di Indonesia bersama PBNU dan pemerintah.