Panel surya juga dapat mengurangi biaya operasional sekolah dengan menyediakan sumber energi mandiri. Dana yang dihemat dari biaya listrik dapat dialokasikan untuk keperluan pendidikan lainnya, seperti pengembangan program belajar atau peningkatan fasilitas sekolah. Ini menciptakan manfaat ganda: mendukung keberlanjutan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Menginspirasi Komunitas untuk Berkelanjutan
Adopsi panel surya di sekolah mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas sekitar untuk mengikuti jejak yang sama. Sekolah berperan sebagai agen perubahan, mendorong praktik ramah lingkungan tidak hanya di lingkup pendidikan tetapi juga di masyarakat luas.

Langkah maju diambil oleh SMAN 70, SMKN 53, dan SMKN 54 Jakarta dalam mendukung keberlanjutan energi dengan mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap melalui Solar School Program yang diinisiasi oleh PT Paiton Energy. Program ini menjadi tonggak penting bagi dunia pendidikan di Indonesia, tidak hanya dalam efisiensi energi, tetapi juga dalam memberikan pembelajaran langsung kepada siswa tentang energi terbarukan.
Peresmian PLTS Atap untuk SMKN 53 dan SMAN 70 dilaksanakan pada Rabu (4/12) di Jakarta, menyusul peresmian untuk SMKN 54 pada Mei 2024. Setiap sekolah menerima 20 unit solar photovoltaic (PV) dengan kapasitas total 10 kWp, yang mampu mereduksi emisi karbon hingga 0,68 ton CO2 setiap bulan. Jumlah ini setara dengan manfaat ekologis dari menanam satu pohon setiap bulan.
"Kehadiran PLTS Atap di sekolah tidak hanya mendukung upaya menciptakan lingkungan pendidikan berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam transisi energi," ujar Winner Jihad Akbar, Direktur Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen, dalam keterangannya ditulis Kamis (5/12/2024).
Inisiatif seperti PLTS Atap di sekolah menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan pendidikan langsung tentang energi terbarukan, sekolah-sekolah di Jakarta ini tidak hanya menjadi pionir energi bersih, tetapi juga inspirasi bagi institusi pendidikan lain di Indonesia untuk berperan aktif dalam transisi energi.
Program ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan dan sektor swasta dapat menciptakan dampak positif yang luas, baik untuk generasi sekarang maupun masa depan.
Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri, menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan melalui program ini. "Solar School Program merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan sebagai bentuk implementasi konsep Environmental, Social, and Governance (ESG). Program ini juga untuk mendukung transisi energi dan memperluas adopsi energi terbarukan di sektor pendidikan," ujarnya.