Suara.com - Pendidikan tentang energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan di sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang peduli terhadap masa depan bumi. Dengan mengenalkan konsep-konsep ini sejak dini, siswa tidak hanya mendapatkan wawasan baru tetapi juga terinspirasi untuk mengambil tindakan nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah konkrit yang dapat dilakukan adalah melalui pemasangan panel surya di sekolah. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber listrik sekolah memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi ramah lingkungan bekerja, sekaligus mengintegrasikannya ke dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari.
Menurut The Climate Education Project, ada lima alasan utama mengapa pemasangan panel surya di sekolah sangat relevan bagi pendidikan tentang energi terbarukan:
1. Pengalaman Belajar Langsung
Panel surya yang terpasang memungkinkan siswa melihat langsung bagaimana sinar matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Mereka bisa mempelajari mekanisme kerja panel surya, memahami manfaatnya bagi lingkungan, dan mengaitkannya dengan teknologi energi terbarukan lainnya. Pembelajaran langsung ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan konkret tentang konsep energi berkelanjutan.
2. Kurikulum yang Lebih Kontekstual
Penerapan PLTS di sekolah dapat menjadi bagian dari kurikulum sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Siswa dapat mempelajari prinsip fisika di balik energi surya, memahami teknologi yang digunakan, dan mendiskusikan dampak positifnya terhadap lingkungan global. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih relevan dan terhubung dengan isu-isu dunia nyata, seperti perubahan iklim dan keberlanjutan.
3. Kontribusi terhadap Pengurangan Emisi Karbon
Dengan menghasilkan energi tanpa emisi gas rumah kaca, panel surya membantu mengurangi jejak karbon sekolah. Langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen sekolah terhadap lingkungan tetapi juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana lembaga pendidikan dapat berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim.
Baca Juga: Solusi Kreatif Atasi Krisis Sampah Plastik di Indonesia dari Mahasiswa, Diolah Jadi Apa?
4. Efisiensi Biaya Energi
Panel surya juga dapat mengurangi biaya operasional sekolah dengan menyediakan sumber energi mandiri. Dana yang dihemat dari biaya listrik dapat dialokasikan untuk keperluan pendidikan lainnya, seperti pengembangan program belajar atau peningkatan fasilitas sekolah. Ini menciptakan manfaat ganda: mendukung keberlanjutan sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
5. Menginspirasi Komunitas untuk Berkelanjutan
Adopsi panel surya di sekolah mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas sekitar untuk mengikuti jejak yang sama. Sekolah berperan sebagai agen perubahan, mendorong praktik ramah lingkungan tidak hanya di lingkup pendidikan tetapi juga di masyarakat luas.
Langkah maju diambil oleh SMAN 70, SMKN 53, dan SMKN 54 Jakarta dalam mendukung keberlanjutan energi dengan mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap melalui Solar School Program yang diinisiasi oleh PT Paiton Energy. Program ini menjadi tonggak penting bagi dunia pendidikan di Indonesia, tidak hanya dalam efisiensi energi, tetapi juga dalam memberikan pembelajaran langsung kepada siswa tentang energi terbarukan.
Peresmian PLTS Atap untuk SMKN 53 dan SMAN 70 dilaksanakan pada Rabu (4/12) di Jakarta, menyusul peresmian untuk SMKN 54 pada Mei 2024. Setiap sekolah menerima 20 unit solar photovoltaic (PV) dengan kapasitas total 10 kWp, yang mampu mereduksi emisi karbon hingga 0,68 ton CO2 setiap bulan. Jumlah ini setara dengan manfaat ekologis dari menanam satu pohon setiap bulan.
"Kehadiran PLTS Atap di sekolah tidak hanya mendukung upaya menciptakan lingkungan pendidikan berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam transisi energi," ujar Winner Jihad Akbar, Direktur Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen, dalam keterangannya ditulis Kamis (5/12/2024).
Inisiatif seperti PLTS Atap di sekolah menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan pendidikan langsung tentang energi terbarukan, sekolah-sekolah di Jakarta ini tidak hanya menjadi pionir energi bersih, tetapi juga inspirasi bagi institusi pendidikan lain di Indonesia untuk berperan aktif dalam transisi energi.
Program ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan dan sektor swasta dapat menciptakan dampak positif yang luas, baik untuk generasi sekarang maupun masa depan.
Presiden Direktur PT Paiton Energy, Fazil Erwin Alfitri, menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan melalui program ini. "Solar School Program merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan sebagai bentuk implementasi konsep Environmental, Social, and Governance (ESG). Program ini juga untuk mendukung transisi energi dan memperluas adopsi energi terbarukan di sektor pendidikan," ujarnya.