Arti Gus, Kiai, Nyai dan Ning: Bukan Sembarang Orang Bisa Pakai

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 04 Desember 2024 | 18:43 WIB
Arti Gus, Kiai, Nyai dan Ning: Bukan Sembarang Orang Bisa Pakai
Gus Miftah [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Publik kini mempertanyakan kelayakan Miftah Maulana (Gus Miftah) untuk menyandang gelar gus dan kiai.

Adapun pria yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut dinilai punya adab yang tak mencerminkan gelarnya usai viral video menghina penjual es teh.

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan publik soal sebutan Gus. Lebih umum lagi, pertanyaan mengenai sebutan-sebutan untuk pemuka agama lain juga menjadi pembahasan. Pasalnya, selain gus adapula sebutan sebagai kiai, nyai dan ning.

Lantas, apa arti gus, kiai, dan nyai sebenarnya?

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Kesadaran Politik Para Kiai Sudah Hilang: Perannya Cuma di Pinggiran Masyarakat

Arti gus: Gelar istimewa buat anak kiai

Julukan gus ternyata telah dipakai masyarakat suku Jawa, terutama yang hidup di lingkungan keraton. Fakta sejarah tersebut dimuat dalam buku Baoesastra Djawa karya Poerwadarminta.

Adapun gus ternyata merupakan singkatan dari Raden Bagus atau Den Bagus yang biasanya disandang oleh para anak-anak raja dan bangsawan.

Gelar tersebut akhirnya mengalami pergeseran makna lantaran juga digunakan untuk memanggil anak-anak para kiai atau pemuka agama yang berdakwah.

Arti kiai: Disematkan pada para pemimpin pondok pesantren

Baca Juga: Siap Menangkan Luthfi-Yasin, Pesan Kiai Ponpes ke Relawan di Jateng: Jangan Jelek-jelekan Paslon Lain

Tak jauh berbeda dari julukan gus, julukan kiai juga berasal dari kebudayaan Jawa di masa lampau.

Kata kiai berasal dari kata dalam bahasa Jawa Kuno ki yayi yang diartikan secara harfiah adalah adik laki-laki, sebagaimana yang dirangkum dalam karya Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh P.J. Zoetmulder,

Lebih spesifiknya, adik laki-laki yang dimaksud adalah adik laki-laki bangsawan.

Istilah kiai juga akhirnya dipakai untuk tak sekadar memanggil keluarga bangsawan, namun para priyai yang memimpin pondok pesantren.

Arti nyai dan ning

Jika kiai diambil dari kata ki yayi, maka nyai diambil dari kata ni yayi yang berarti adik laki-laki perempuan.

Kata nyai akhirnya dipakai untuk memanggil istri seorang kiai.

Selain nyai, ada juga istilah ning untuk memanggil istri kiai yang disematkan pada istri Gus Miftah, Astuti.

Ning memiliki akar frasa frasa Jawa "beningno ati", yang berarti menjernihkan hati.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI