Suara.com - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah, hingga saat ini belum melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Hal ini dikonfirmasi oleh anggota Tim Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo.
"Yang bersangkutan (Gus Miftah) belum lapor (LHKPN)," ujar Budi kepada wartawan, Rabu (4/12/2024).
Ia juga mengingatkan agar Gus Miftah segera memenuhi kewajibannya sebelum tenggat waktu pelaporan pada 22 Januari 2025.
Menurut Budi, batas waktu pelaporan LHKPN bagi Gus Miftah adalah tiga bulan setelah pelantikannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
"Kepatuhan LHKPN merupakan instrumen penting untuk pencegahan korupsi melalui transparansi harta kekayaan penyelenggara negara," tegasnya.
Pelaporan ini menjadi kewajiban setiap pejabat negara untuk menunjukkan komitmen terhadap transparansi. Dalam hal ini, Gus Miftah sebagai tokoh publik diharapkan segera melaporkan harta kekayaannya.
Sumber Kekayaan Gus Miftah
Meski belum melaporkan LHKPN, sumber kekayaan Gus Miftah dapat diketahui dari aktivitas dan profesinya. Selain sebagai pendakwah dan pemilik Pesantren Ora Aji, ia memiliki bisnis parfum bernama D'Goes.
Gus Miftah juga pernah menjadi brand ambassador untuk biro haji dan umroh. Menariknya, Gus Miftah juga aktif di dunia digital melalui kanal YouTube Gus Miftah Official, yang memiliki lebih dari 1 juta subscriber.
Berdasarkan data dari SocialBlade, penghasilan dari kanal tersebut diperkirakan berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 85 juta per bulan.
Sebagai Utusan Presiden, Gus Miftah juga menerima gaji dan tunjangan resmi dari negara yang jumlahnya mencapai Rp 18 juta per bulan.
Gus Miftah Minta Maaf
Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah video yang memperlihatkan dirinya mengomentari seorang pedagang es teh viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos, Gus Miftah terdengar melontarkan candaan kepada pedagang yang sedang berjualan di tengah jamaah pengajian.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual (goblok, red)," ucap Gus Miftah diikuti sorakan dari para jamaah yang hadir.
Gus Miftah juga menyinggung soal takdir jika dagangan tidak laku. "Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," katanya.
Candaan tersebut langsung menuai berbagai reaksi dari warganet yang menyaksikan video itu. Setelah videonya menjadi viral, nama Gus Miftah ramai diperbincangkan di media sosial.
Banyak yang mempertanyakan maksud dari ucapan candaan tersebut, yang dinilai beberapa pihak kurang tepat diucapkan dalam forum pengajian.
Menanggapi polemik tersebut, Gus Miftah segera memberikan klarifikasi. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas candaan yang dilontarkannya. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa bercanda merupakan kebiasaan yang sering ia lakukan kepada siapa saja, tanpa bermaksud menyinggung pihak tertentu.
"Saya memang sering bercanda ke siapapun," ujar Gus Miftah.