Kondisi itu membuat Sunhaji harus berhenti dari pekerjaannya sebagai pemotong kayu. Alhasil, Sunhaji berjuang mencari pekerjaan baru. Sayang, cidera patah tulang yang dialami membuatnya kesulitan mendapatkan kerja.
Meski demikian, ia tidak menyerah. Pada akhirnya Sunhaji memutuskan untuk bekerja sebagai penjual es teh.
Perjuangan Sunhaji mencari nafkah tidak mudah. Pasalnya, ia harus menjadi tulang punggung dengan menghidupi istri dan dua anaknya. Kedua anak Sunhaji sendiri masih duduk di bangku SD dan SMP.
Ia juga masih menumpang di rumah mertuanya karena kesulitan ekonomi. Penghasilannya sebagai penjual es teh pun tidak menentu. Ia bahkan pernah hanya mendapat Rp10 ribu per hari.
Kisah pilu ini pun dibagikan oleh akun @sandaljepitanbareng dan dikomentari oleh banyak pihak. Sunhaji pun terlihat terharu menerima bantuan dari para donatur.
"Saya bersyukur kami juga didampingi oleh @polsekgrabagpolrestamagelang dan juga perangkat desa setempat dan sesepuh desa untuk kita akan mendampingi bersama-sama," ungkap anggota organisasi @sandaljepitanbareng dalam video tersebut.
Kontributor : Dea Nabila