Suara.com - Selain Miftah Maulana atau Gus Miftah, Usman Ali juga menjadi orang yang paling dicibir setelah kasus penghinaan penjual es teh. Saat video peristiwa itu tersebar, Usman Ali tengah duduk di samping Gus Miftah dan tertangkap kamera tertawa terbahak – bahak atas omongan goblok yang dilontarkan Gus Miftah.
Usman Ali diketahui merupakan Pengasuh Pondok Pesantren sekaligus Ketua Yayasan API Al-Huda. Biaya Ponpes yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang itu sempat menjadi sorotan.
Dalam sebuah brosur pendaftaran santri baru Ponpes API Al Huda yang mereka sebarkan di Facebook di tahun ajaran 2022 – 2023, pondok menulis akan menggratiskan biaya pendidikan selama enam tahun mulai MTs hingga MA. Kemudian santri dan santriwati yang hafal 30 juz dijanjikan umrah gratis. Ada pula fasilitas bimbingan belajar dan kegiatan pendukung seperti pramuka.
Sebelumnya, awal 2024 ini Pemerintah Kabupaten Magelang baru saja ikut meresmikan gedung baru ponpes tersebut. Melansir akun Instagram Pemkab Magelang, disebutkan bahwa Bupati Magelang Zaenal Arifin beserta jajaran ikut meresmikan gedung kelas baru SMP API Al Huda di Dusun Nepak, Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan.
Baca Juga: Inayah Wahid Kritik Keras Gus Miftah: Susah kalau Pemuka Agama Jalur Ngaku-Ngaku, Bukan Jalur Ngilmu
Gedung yang baru ini diharapkan bisa membawa manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat sekitar maupun lainnya, sehingga SMP API Al Huda sebagai tempat pendidikan Islam dapat melahirkan manusia yang alim dalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum yang berpandangan luas, serta siap berjuang untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.
Dikutip situs Maarif NU Jateng, pesantren API Al Huda dikembangkan oleh KH Usman Ali yang merintis semua itu mulai dari nol di tahun 2013. Ia juga merupakan salah satu tokoh ulama NU lokal di Magelang.
KH Usman Ali lahir di Magelang, 5 Juli 1975 tepatnya di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Sukses mengembangkan pondok pesantren, riwayat pendidikan KH Usman Ali sendiri bermula tingkat MI sampai dengan MTS kemudian ia melanjutkan pendidikan nonformal yaitu di Pondok pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.
KH Usman Ali sendiri disebutkan memang bercita-cita ingin mendirikan pondok pesantren di desa tersebut. Sebelum mendirikan pondok pesantren, ia menciptakan TPA Al Huda sehingga anak anak usia dini sampai remaja mengaji di TPA tersebut. Secara budaya KH Usman Ali menciptakan mujahadah dan pengajian selapanan malam senin pahing, diadakan secara rutin selama 35 hari sekali di halaman PP API Al Huda.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Jabatan di Kabinet dalam Bahaya, Gus Miftah Diprediksi Tak Akan Dapat Pesangon