Suara.com - Istilah we listen we don’t judge saat ini menjadi tren baru yang kerap digunakan oleh anak muda di media sosial, khususnya TikTok dan X.
Sebelumnya, istilah ini banyak digunakan di TikTok yang kemudian menjalar ke berbagai media sosial lainnya.
Lantas, apa arti we listen we don’t judge?
Apabila diterjemahkan, we listen we don’t judge berarti kami mendengar, kami tidak menghakimi. Sesuai dengan artinya, tren ini mengajak atau mengampanyekan untuk mengedepankan konsep mendengar tanpa menghakimi.
Baca Juga: Tren Self-Care Meningkat Pesat: Ini Kombinasi Ampuh untuk Relaksasi dan Perawatan Tubuh
Dari tren ini, masyarakat diajak untuk lebih berani mengungkapkan pendapatnya secara jujur di muka umum tanpa takut penghakiman dari orang lain.
Jika melihat arti dan maksudnya, istilah ini mirip dengan istilah unpopular opinion yang sebelumnya juga pernah menjadi tren bagi anak muda.
Istilah unpopular opinion berarti pendapat yang tidak populer. Artinya, pemikiran atau pendapat yang kebanyakan orang cenderung tidak setuju.
Lalu, apa bedanya we listen we don’t judge dengan unpopular opinion?
Tren we listen we don’t judge mengedepankan agar setiap orang saling memahami dan mendengarkan tapi tanpa menghakimi. Harapannya, ketika tidak ada penghakiman, maka orang-orang mampu berkata jujur sesuai apa yang dialami.
Umumnya, tren ini dilakukan untuk mengungkap sebuah rahasia atau fakta tersembunyi terkait kehidupan masing-masing. Contohnya hubungan asmara, hubungan keluarga, pekerjaan, dan berbagai macam hubungan lainnya.
Cara untuk menggunakan tren ini cukup mudah. Untuk konten video, ada dua orang yang bersamaan mengucap we listen we don’t judge. Setelahnya, barulah salah seorang menjelaskan fakta tersembunyi dengan sejujur-jujurnya, tanpa ditambah maupun dikurangi.
Sementara untuk teks yang biasanya dilakukan di media sosial X, pengguna hanya perlu menulis kalimat we listen we don’t judge dan kemudian menuliskan fakta tentang dirinya yang belum banyak diketahui oleh orang lain.
Dengan maraknya tren tersebut, diharap setiap orang mampu berkata jujur dan menerima apa yang telah terjadi pada dirinya, alias berhasabat dengan masa lalu.
Sementara tren unpopular opinion merupakan tren yang mendukung seseorang untuk berani mengutarakan gagasan yang berbeda dari kebanyakan orang.
Konsekuensi dari unpopular opinion adalah kritikan hingga cacian karena pendapat tersebut dianggap tabu bagi masyarakat luas. Namun, tren ini mengajarkan untuk berani mengutarakan pendapat kendati berbeda dari kebanyakan orang.
Jadi, dari keberanian mengutarakan itu diharapkan muncul ide atau gagasan baru yang bisa memperkaya pemikiran masyarakat luas.
Kontributor : Damayanti Kahyangan