Suara.com - Sikap Gus Miftah yang terlihat mengolok-olok penjual es teh dalam acara Magelang Bersholawat beberapa waktu lalu viral hingga menuai banyak sorotan dari netizen.
Selain mengecam tindakannya yang menertawakan penjual es teh dengan kata-kata kasar, tak sedikit yang kemudian membandingkan sikapnya ini dengan Ustaz Abdul Somad atau yang dikenal UAS.
Sama-sama sebagai pendakwah, pasalnya UAS juga pernah menyapa penjual minuman yang berlalu lalang di tengah tabligh akbar yang dihadirinya. Momen tersebut diposting kembali oleh akun X @LaodeOdebb.
"Beda ulama suu alias ulama kalengan ulama ulamaan dgn ulama warasatul anbiya," tulis akun tersebut seperti yang Suara.com kutip pada Rabu (4/12/2024).
Baca Juga: Silsilah Keluarga Gus Baha: Keturunan Ulama Ahli Alquran, Adabnya Dibandingkan dengan Miftah Maulana
Saat itu, UAS bertanya pada para jamaahnya, bolehkah berdagang saat tabligh akbar? Ia pun menjawab boleh.
"Boleh, kalau tak boleh mana boleh kakak tuh jual es, ya kak? Boleh, mainkan Kak, terus. Tambah lagi," kata dia menunjuk seorang wanita yang sedang menjajakan es dagangannya.
Bukan cuma itu, UAS pun bertanya berapa harga satu gelas es yang dijual oleh wanita tersebut. Saat itu, pria 47 tahun tersebut kemudian membeli seluruh es yang tersisa yang pergelasnya dijual Rp5.000.
Ia pun menyuruh si penjual untuk membagikannya pada orang-orang yang ia pilih. Kemudian, UAS meminta wanita tersebut untuk mengambil uang ke atas panggung.
"Satu, dua, tiga, nah Kakak pilih siapa yang Kakak mau kasih. Kubayar dari sini," katanya disambut sorak sorai dan tepuk tangan jamaah yang hadir.
Baca Juga: Ironi Miftah Maulana: Utusan Presiden Bidang Kerukunan Olok-olok Penjual Es, Gerindra Turun Tangan
"Ambil duitnya sini, Kak," ucap dia lagi.
UAS pun memberikan uang Rp75 ribu pada wanita tersebut hingga membuat si penjual terlihat kegirangan.
"Uang khusus Rp75.000," ucap dia.
Aksi UAS pun langsung dibandingkan dengan momen Gus Miftah mengolok-olok penjual es. Video ini pun lantas mendapatkan berbagai komentar dari netizen.
"Beda kelas yang satu lulusan Mesir yang satu lulusan gorong gorong," ujar @bam***.
"Mana yang tertawa bersama-sama, mana yang bersama-bersama menertawakan," kata @con***.
"UAS dibilang radikal radikul. Yang dibilang toleran cangkem comberan," ucap @fir***.
"Nah kalau yang satu ini bisa bercanda tanpa nyakitin perasaan orang lain, liatnya adem pada bahagia semua gak ada yang sakit hati," tambah @buk***.