Suara.com - Nama pendakwah Gus Miftah hingga kini masih trending di sejumlah media sosial. Hal ini dikarenakan adabnya terhadap penjual es teh yang diketahui bernama Pak Sunhaji, dinilai tak mencerminkan perilaku seorang ahli agama.
Pemilik nama Miftah Maulana ini dianggap menghina pria penjual es tersebut usai melontarkan kata kasar berupa "gobl*k". Dari sini, adabnya dengan sejumlah pemuka agama lain, termasuk Gus Baha pun sampai dibanding-bandingkan.
Salah satu yang disorot juga soal tarif ceramah keduanya. Diungkap oleh Gusdurian, Rumail Abbas, pendapatan Gus Miftah vs Gus Baha dari berdakwah yang bak bumi dan langit itu kini viral. Berikut informasinya yang berhasil Suara.com rangkum.
Beda Tarif Ceramah Gus Miftah vs Gus Baha

Melalui akun X-nya, Rumail Abbas mengungkap perbedaan tarif ceramah Gus Miftah dan Gus Baha. Miftah dikatakannya bisa menerima bayaran yang sangat fantastis, yakni sebesar Rp75 juta untuk durasi 1,5 jam.
Sementara itu, tarif Gus Baha disebutnya bahkan tidak ada setengahnya dari yang diterima Miftah. Gus Baha yang siap mengisi dakwah dikatakan hanya diberi Rp2 juta. Ia juga tidak ingin dijemput oleh orang yang mengundangnya.
"Tarif 'Gus Kacamata Hitam' itu Rp75 juta/1,5jam. Saya pernah dengar dari panitia pengajian Gus Baha, amplop yang diberikan ke Gus asal Kragan, Rembang ini hanya dia isi Rp2juta. Sudah ada kitab, penjelasannya bersanad, gak mau dijemput, dan ngajinya tahqiq. Beda ya," tulis Rumail Abbas melalui akun X-nya, @Stakof, Selasa (3/12/2024).
Beda adab Gus Miftah dan Gus Baha dibandingkan

Adapun adab Miftah salah satunya dibagikan oleh akun X @DS_yantie. Ia saat itu sedang mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Di sela-selanya, tampak seorang pria penjual es teh yang membawa bakul dagangannya.
Baca Juga: Ustaz Beri Hadiah ke Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah, Bakal Diberangkatkan Umrah!
Ia berdiri di antara para jemaah dan Gus Miftah kemudian bertanya soal barang jualannya yang terlihat masih banyak. Utusan Khusus Presiden ini lalu mengucap kata kasar serta berbicara soal takdir jika belum laku.