Suara.com - Pendakwah kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mendapat sorotan, usai candaaan saat ceramah dinilai mengolok-olok penjual es teh.
Nama Gus Miftah sempat trending topic di X. Banyak warganet yang kemudian menguliti sosoknya, termasuk latar belakang pendidikannya.
Masa lalunya dikuliti. Salah satunya menyorot tentang nama asli dan kuliahnya di Yogyakarta.
"Miftah asli namanya Ta'im, bukan Gus, ayahnya orang Lampung kerja serabutan. Ta'im dulu marbot di Masjid Mergangsan Jogja saat kuliah dan nggak lulus. Dulu nggak ada perempuan mau. Pernah ikut partai gagal. Baru sukses setelah dibantu Amien Rais, lalu berubah jadi Gus Miftah supaya terkenal," cuit akun X @Adit***********.
Baca Juga: IKAPPI Kecam Gus Miftah: Ucapan Kasar Kontraproduktif dengan Tugas
"Dia aslinya namanya Ta'im bukan Gus Miftah. Dia bukan anak kiai, tapi anak pekerja serabutan dari Lampung. Klarifikasi nggak kalau dia dulu kuliah di UIN Sunan Kalijogo Jogja nggak lulus. Dulu marbot di Masjid Megangsan Kidul dibantu banyak warga karena hidup susah," imbuhnya.
Lantas, seperti apa latar belakang pendidikan Gus Miftah? Berikut ini ulasannya.
Riwayat Pendidikan Gus Miftah
Pendakwah kelahiran Lampung pada 5 Agustus 1981 tersebut menghabiskan masa kecil hingga remaja di tanah kelahirannya.
Dia pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Pembangunan Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah. Sebelum melanjutkan ke Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen.
Baca Juga: Dihina Gus Miftah, Penjual Es Teh Dapat Donasi Puluhan Juta Rupiah dari Netizen
Lulus dari SMA, Gus Miftah melanjutkan pendidikan ke Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Sayang kuliahnya tidak tuntas. Dia dikabakran tidak sampai lulus di perguruan tinggi tersebut.
Selama di Yogyakarta, Gus Miftah banyak mengikuti pengajian dengan ngaji kalong di pesantren-pesantren.
Belakangan, Gus Miftah banyak memberikan ceramah. Dia juga memimpin pesantren di Yogyakarta yang diberi nama Ora Aji. Di tengah kesibukannya, pendakwah yang identik dengan kaca mata hitam dan blangkon tersebut melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Islam Sultan Agung Semarang dengan mengambil program studi Pendidikan Agama Islam.
Dia ujian skripsi pada 2023 dengan mendapat nilai summa cumlaude. Usai dinyatakan lulus, dia berniat untuk meraih gelar magister dan doktoral.