Suara.com - Tren self-care (perawatan diri) kini sedang berkembang pesat. Menurut data dari Linkedin per Februari 2024, tren self-care menduduki peringkat teratas dari 7 tren health-care (perawatan kesehatan) tahun ini.
Hal ini ini bisa dilihat juga dari tingginya pencarian secara online untuk kategori "self-care" yang meningkat sebesar 200% selama lima tahun terakhir.
Dra. Astrid Regina Sapiie, M.Psi.T., selaku psikolog, menjelaskan self-care merupakan proses holistik yang kita perlukan untuk menumbuhkan kehadiran, keterlibatan, kesejahteraan, dan self-love.
Mengabaikan kebutuhan pribadi dapat menyebabkan penurunan kesehatan dan self-love, hingga kemudian potensi terjadinya kecemasan, kesulitan untuk bisa fokus, kelelahan, dan menurunnya kualitas tidur bisa terus meningkat.
"Penerapan self-care dilakukan bukan untuk melarikan diri dari masalah tetapi untuk bisa hadir sepenuhnya dan mengamati kondisi yang berjalan saat ini dengan tenang," kata dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Rangkaian Perawatan Tubuh Premium
Menurut data dari McKinsey Health Institute, July 2023, konsumen menghabiskan sekitar $1,5 triliun per tahun untuk layanan dan produk self-care dan tren ini akan terus meningkat.
Kondisi di era modern ini sangat lekat dengan stres. Dalam upaya mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan diri, sejumlah rutinitas dapat dilakukan seperti berolahraga, menulis jurnal dan aktifitas lainnya yang dapat meningkatkan rasa nyaman.
"Contohnya lainnya juga bisa sesederhana mandi atau merawat diri menggunakan produk yang dapat memberikan sensasi menenangkan," jelas Dra. Astrid.
Baca Juga: Perawatan Ratusan Juta Kris Dayanti: Bikin Awet Muda sampai Masih Dipanggil 'Kak' oleh Anak SD
Tidak hanya untuk menciptakan rasa nyaman namun kata dia juga memungkinkan individu untuk dapat lebih terhubung dan menikmati momen saat ini. Dimana pada umumnya, kondisi stres kerap membuat pikiran kita tidak fokus.