Suara.com - Nama KH Usman Ali mendadak ikut terseret usai Gus Miftah terlihat mengolok-olok pedagang es teh di sebuah acara pengajian viral.
Dalam momen yang beredar di media sosial, tampak seorang pedagang es teh dan air mineral berdiri di antara para jamaah. Melihat pedagang tersebut, Gus Miftah kemudian bertanya soal masih jualannya.
"Es tehmu sih akeh (masih banyak) nggak? Ya sana jual gob*lok," ujar Gus Miftah pada penjual yang tetap berdiri di antara pada jemaah.
"Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," imbuhnya lagi. Lelucon tersebut lantas menjadi bahan tawaan orang-orang yang hadir.
Baca Juga: Panggilan Gus Sebenarnya Gelar Apa? Jadi Bahasan gegara Candaan Miftah Maulana ke Penjual Es Teh
Termasuk seorang pria dengan jas hitam dan peci yang duduk disamping Gus Miftah. Oleh banyak netizen ia kemudia disebut-sebut sebagai orang yang paling kencang tertawa.
"Belio ini yg ketawanya paling Kenceng," ujar @amp***.
"Ooh ini yg ketawa paling kenceng. Dus wong magelang ono men wong ko dlogog," kata @cah***.
"Pantes di pesantren bullying kek udh wajar bgt. Wong modelan yg ngurus pesantren punya mental bully gini," tambah @chim***.
"Klo si miftah gw ga aneh tabiatnya dah gitu..lah gw mlh fokus ke ini org sampai tawa terbahak2 pdhl ga ada lucunya justru merendahkan orang..perlu test kejiwaan tuuh," ucap @mas***.
Baca Juga: Asal Usul Nama Gus Darimana? Dipertanyakan Pasca Miftah Maulana Berkata Kasar ke Tukang Es Teh
Disebutkan, pria tersebut merupakan salah satu pimpinan Pondok Pesantren API Al-Huda Magelang, Jawa Tengah. Ia adalah KH Usman Ali.
Dikutip situs Maarif NU Jateng, pesantren ini dikembangkan oleh KH Usman Ali yang merintis semua itu mulai dari nol di tahun 2013. Ia juga merupakan salah satu tokoh ulama NU lokal di Magelang.
KH Usman Ali lahir di Magelang, 5 Juli 1975 tepatnya di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Sukses mengembangkan pondok pesantren, riwayat pendidikan KH Usman Ali sendiri bermula tingkat MI sampai dengan MTS kemudian ia melanjutkan pendidikan nonformal yaitu di Pondok pesantren API Tegalrejo Magelang selama 13 tahun.
KH Usman Ali sendiri disebutkan memang bercita-cita ingin mendirikan pondok pesantren di desa tersebut. Sebelum mendirikan pondok pesantren, ia menciptakan TPA Al Huda sehingga anak anak usia dini sampai remaja mengaji di TPA tersebut.
Secara budaya KH Usman Ali menciptakan mujahadah dan pengajian selapanan malam senin pahing, diadakan secara rutin selama 35 hari sekali di halaman PP API Al Huda adapun acaranya dimulai pada jam 20.00 malam.
Kemudian dilanjutkan dengan sholat hajat bersama dan mujahadah nihadul mustaghfirin bersama sama lalu dilanjutkan dengan acara inti yaitu mauidhoh hasanah oleh mbah kiai.