Tren Kecantikan 2025: Penggunaan Teknologi AI untuk Perawatan Kulit dan Pencegahan Penuaan, Ini Kelebihannya

Selasa, 03 Desember 2024 | 18:55 WIB
Tren Kecantikan 2025: Penggunaan Teknologi AI untuk Perawatan Kulit dan Pencegahan Penuaan, Ini Kelebihannya
Ilustrasi kulit wajah sehat (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tren kecantikan terus berkembang dari tahun ke tahun. Memasuki 2025, ahli pun memprediksi sejumlah tren kecantikan yang bakal menggema di 2025. 

Dijelaskan Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, dermatologist dan lulusan Harvard Medical School, teknologi AI atau Artificial Intelligence untuk perawatan kulit personal, pencegahan penuaan, dan kecantikan alami akan semakin digaungkan. 

Pasalnya saat ini, terapi inovatif berbasis teknologi AI (Artificial Intelligence) semakin dilirik sebagai solusi kebutuhan masyarakat, karena dapat memberikan terapi yang jauh lebih efektif dan personalized untuk setiap orang. 

"Terapi inovatif tersebut ialah ExiSlim, Exitite, dan ExiClear. Diakui secara nasional, Exislim mendapatkan penghargaan sebagai terapi terbaik pada Female Daily Beauty Award 2024," jelas dia dalam acara re-opening Dermalogia Gading Serpong, Tangerang beberapa waktu lalu.

Baca Juga: SUSE Luncurkan Platform AI Aman untuk Perusahaan, Atasi Tantangan Keamanan Data

Acara Re-opening Dermalogia Gading Serpong oleh Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE (Dok. Istimewa)
Acara Re-opening Dermalogia Gading Serpong oleh Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE (Dok. Istimewa)

Teknologi ini memiliki banyak fungsi, yakni mengencangkan kulit, melembabkan, memperbaiki tekstur, mengecilkan pori, memperbaiki scars, dan lain-lain. Salah satu cara kerja terapi berbasis AI ini yaitu meningkatkan kolagen, elastin, dan hyaluronic acid. 

Dermalogia selaku klinik yang berbasis medis dan mengedepankan pasiennya, menjawab kebutuhan tersebut. Bukan cuma perawatannya, klinik ini juga dilengkapi dengan AI based skin analyzer.

Ini adalah sangat canggih, dengan alat diagnostik dermoscope yang dapat mengenali masalah kulit yang sangat presisi. Sehingga, setiap orang bisa mendapatkan terapi sesuai dengan jenis dan masalah kulit masing-masing. 

"Hal ini juga bisa menghemat budget terapi, karena kita tidak memilih terapi yang tidak dibutuhkan," ungkap dr. Arini.

Semua itu, kata dia, bukan hanya diberikan untuk layanan anti-aging yang, melainkan juga pada preventive aging (pencegah penuaan). Preventive aging ini bisa dicapai melalui assessment kulit yang komprehensif, menggunakan kombinasi berbagai energy based device dengan AI integration, terapi regeneratif, dan nutricosmetics.

Baca Juga: Kalender 2025 PDF: Hijriyah, Jawa, dan Hari Libur, Unduh Gratis!

Dr. Arini yang merupakan Kepala Departemen Dermatologi di Universitas Ukrida menerangkan, apabila sudah ada tanda penuaan di kulit, akan lebih sulit dihilangkan. Sedangkan dengan pencegahan, Dermalogia bertujuan mempertahankan kulit agar tidak cepat menua.

"Dengan konsep Aesthetic Intelligence di Dermalogia, kami melakukan dua hal ini secara paralel. Tidak hanya menghilangkan tanda penuaan yang sudah ada, tapi kita juga menganalisis bagaimana cara untuk mencegah penuaan pada setiap orang kedepannya, karena setiap orang memiliki karakter aging yang berbeda- beda," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI