Panggilan "Gus" juga dipakai sebagai panggilan orang tua kepada anak laki-lakinya di beberapa daerah sebagai singkatan dari "Den Bagus" atau "Raden Bagus". Pasalnya, panggilan ini diriwayatkan lebih dulu dipakai bagi anak-anak keturunan raja di kalangan keraton Jawa.
Baru ketika di tanah Jawa mulai berkembang pesantren, julukan "Gus" mulai dipakai para pemimpin pondok, khususnya di kultur Nahdatul Ulama (NU). Perlahan panggilan Gus pun berkembang menjadi gelar yang diberikan untuk anak kyai hingga santri dengan ilmu dan pemahaman agama yang lebih.
Demikian ulasan singkat tentang asal usul panggilan Gus seperti yang disandang oleh Miftah Maulana.