Masih Jadi Perdebatan, Begini Ceramah Gus Baha soal Santet dan Sihir

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2024 | 17:32 WIB
Masih Jadi Perdebatan, Begini Ceramah Gus Baha soal Santet dan Sihir
Kolase Gus Baha dan Ferry Irwandi [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sikap Gus Baha yang demikian tercermin dalam ceramah lawasnya yang ternyata sudah memberikan jawaban pasti terkait perdebatan yang dipantik Ferry Irwandi.

Gus Baha bercerita bahwa ia punya cara tersendiri untuk menangkal kuasa gelap yang membuatnya jauh dari ajaran Islam.

Ia menceritakan tentang kala setan punya cara tersendiri untuk menyesatkan manusia dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait sifat Allah.

Sontak, Gus Baha memilih untuk membuat mie agar tak mendengarkan hasutan setan tersebut.

"Memang anjuran Nabi begitu. Ketika pertanyaan-pertanyaan itu sudah sampai padamu, maka kamu harus berhenti. Berhenti mempertanyakan itu atau membahas hal-hal lain. Dialihkan ke membuat mie atau apa. Saya biasanya membuat mie supaya setannya sibuk menunggu saya," ujar Gus Baha dalam ceramahnya yang diunggah ke kanal Santri Gayeng, dikutip Selasa (3/12/2024).

Ia lalu menegaskan bahwa kita tak perlu takut hasutan setan dan santet. Karena saat kita was-was, Gus Baha menjelaskan bahwa kita menjadi sasaran empuk dari godaan dan gangguan setan.

"Sebab was-was itu bahaya. Untuk menangkal was-wasnya setan, kita perlu mengimani satu sifat yakni Birrabil Falaq," ujar ulama dari Rembang ini.

Gus Baha memberikan nasihat sosok Syekh Nawawi Banten yakni untuk selalu mengimani sifat Allah yakni Birrabil Falaq. Ia lalu mengajak para santrinya untuk melafalkan surat Al Falaq yang berisi tentang sifat-sifat Allah yang bisa menangkal hasutan setan.

"Jadi untuk menolak santet atau sihir, cukup dengan Birrabil Falaq," pungkasnya.

Baca Juga: Adab Gus Miftah dan Gus Baha saat Bertemu Pedagang Kecil, Bak Bumi dan Langit

Adapun Al Falaq terdapat beberapa lafal doa yang berbunyi: "Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dan kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI