5 Fakta CCTV Gamma Ditembak Aipda Robig di Semarang, Bukti Tak Ada Tawuran?

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2024 | 15:23 WIB
5 Fakta CCTV Gamma Ditembak Aipda Robig di Semarang, Bukti Tak Ada Tawuran?
Rekaman CCTV aksi penembakan oknum polisi Aipda R kepada korban penembakan Gamma (X.com/kesitt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CCTV yang merekam detik-detik penembakan siswa SMK di Semarang, Gamma (17), terungkap. Dalam video, terlihat oknum polisi bernama Aipda Robig Zaenudin melepaskan tembakan yang menewaskan Gamma di Bambankerep, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2024).

Rekaman CCTV itu seolah menjadi bukti paling krusial. Pasalnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sempat menuding bahwa Gamma terlibat tawuran antara dua kelompok. Tawuran itu, kata Kombes Irwan, menjadi alasan oknum polisi melepaskan tembakan untuk melerai.

Keluarga Gamma pun tidak terima. Mereka berusaha mencari bukti dan berhasil mendapatkan CCTV dari salah satu minimarket di kawasan tersebut.

Isi CCTV pun membuktikan tidak ada tawuran. Dalam CCTV, terlihat jelas detik - detik saat Gamma dan teman-temannya melintas jalan. Tiba-tiba di tengah jalan ada sosok Aipda Robig yang melepaskan tembakan ke Gamma.

Baca Juga: Kasus Aipda Robig Tembak Siswa SMK, Sudirta PDIP ke Kapolrestabes Semarang: Jangan Pasang Badan Lindungi Anak Buah!

Berikut ini fakta-fakta terbaru seputar peristiwa penembakan tersebut.

Aipda Robig menunggu di sisi jalan

Dalam video berdurasi 40 detik itu, terlihat momen ketika Aipda Robig tiba-tiba muncul di depan sebuah minimarket di daerah Bambankerep, Semarang. Waktu kejadian sekitar pukul 00.19 WIB.

Saat itu, Aipda Robig disebut ditugaskan untuk memantau situasi tawuran yang diduga melibatkan kelompok Gamma. Aipda Robig kemudian menunggu rombongan Gamma untuk melintas jalan tersebut.

Putar balik dan halangi jalan

Baca Juga: Aipda Robig Tembak Mati Gama, Kronologi Versi Kapolres dan Propam Berbeda di RDP dengan Komisi III DPR

Detik-detik penembakan bermula ketika Aipda Robig mencoba memutar balik motornya. Ia kemudian memarkirkan motornya di tengah jalan.

Belum diketahui alasan Aipda Robig parkir di tengah jalan. Namun diduga ia berusaha menghalangi laju rombongan motor yang dikendarai Gamma dan rekan-rekannya.

Sempat tembak beberapa kali

Situasi mencekam terjadi ketika Aipda Robig mengeluarkan senjata api miliknya. Ia kemudian menodongkan senjatanya ke tiga motor yang melintas. Suara tembakan pun terdengar beberapa kali.

Tembakan Aipda Robig mengenai Satria, Adam, dan Gamma. Satria dan Adam mengalami luka tembak, sedangkan Gamma meninggal dunia.

Dalam CCTV, terlihat Aipda Robig sempat terjatuh ketika menyenggol motor terakhir. Ia akhirnya memutuskan untuk mengejar rombongan Gamma.

Namun, Aipda R juga terlihat sempoyongan dan kembali terjatuh ketika memutarbalikkan motornya.

Keterangan berbeda Kapolrestabes Semarang

Rekaman CCTV tidak memperlihatkan Gamma dan teman-temannya membawa senjata tajam. Hal ini berbeda dengan keterangan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

Sebelumnya, Kombes Irwan mengklaim jika Gamma dan kelompoknya terlibat tawuran melawan geng Seroja. Gamma sendiri diklaimnya merupakan bagian dari geng Tanggul Pojok.

Tak sampai di situ, Kombes Irwan juga mengklaim bahwa Gamma dan teman-temannya membawa senjata tajam saat melintas di depan Aipda Robig. Ia juga menyebut korban sempat melakukan penyerangan ke polisi sehingga tembakan dilepaskan.

"Di peristiwa ini ada kendaraan yang dikejar kendaraan lain, di mana si pengejar ini membawa senjata tajam. Ini yang disaksikan anggota (Aipda R), kemudian berniat mengejar," ungkap Irwan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR pada Selasa (3/12/2024) pagi.

Kapolrestabes Semarang minta maaf

Kapolrestabes Kombes Irwan akhirnya meminta maaf kepada publik terkait tindakan anak buahnya. Apalagi, Aipda Robig sudah melukai 2 orang dan membuat seorang anak tewas. Irwan juga mengaku siap dievaluasi atas tindakannya.

"Sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya, saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," tandasnya dalam rapat dengar dengan DPR RI.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI