Apa Itu Black Friday? Sejarah Momen Diskon Besar-besaran

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2024 | 13:47 WIB
Apa Itu Black Friday? Sejarah Momen Diskon Besar-besaran
Ilustrasi Black Friday - Apa Itu Black Friday? (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah perayaan thanksgiving, masyarakat Amerika Serikat kini tengah menyambut Black Friday. Ketika memasuki peringatan tahunan itu, warga AS kerap berbelanja untuk kebutuhan harian di Jumat terakhir bulan November. Meski jadi perayaan tahunan, tak sedikit yang penasaran dan bertanya apa itu Black Friday?

Black Friday atau Jumat Hitam dianggap sebagai Hari Belanja Nasional bagi warga Amerika Serikat, namun juga mempengaruhi kebiasaan belanja di negara-negara lain di seluruh dunia. Karena, pada momen spesial tersebut, hampir seluruh toko besar dengan pelanggan internasional seperti Amazon, Walmart, sampai Alibaba menyediakan potongan harga, bahkan untuk barang branded yang selama ini banyak diincar.

Apa Itu Black Friday?

Terdapat banyak asumsi mengenai asal-usul Black Friday ini. Tak sedikit orang Amerika, yang menganggap jika perayaan Black Friday dipatenkan namanya lantaran pembeli eceran memperoleh diskon cukup besar dan berhenti merugi. Sebab dalam dahulu ketika catatan akuntansi disimpan dengan tangan, kerugian ditulis dengan tinta warna merah dan keuntungan ditulis dengan tinta berwarna hitam.

Baca Juga: Jangan Terlewat! Game Populer Diskon di Steam Autumn Sale Sekarang

Istilah Black Friday sendiri pertama kali digunakan pada awal 1960-an oleh polisi di Philadelphia. Kata tersebut digunakan untuk menggambarkan keramaian yang terjadi setelah acara Thanksgiving. Kala itu, kemacetan lalu lintas terjadi sangat parah lantaran dua alasan.

Alasan pertama, karena antusiasme para pembeli untuk mendapat penawaran spesial usai liburan Thanksgiving. Kemudian, karena adanya kedatangan para penggemar sepak bola yang memadati pudat kota untuk menonton pertandingan tahunan antara Angkatan Darat-Angkatan Laut.

Pada awalnya, department store terbesar yang ada di Philly mencoba menjauhi nama negatif hingga menyebutnya sebagai Big Friday. Akan tetapi, pergantian nama yang dianghap lebih positif itu tidak berhasil, sehingga Black Friday telah jadi nama permanen di hari itu. Meski negatif namun, banyak orang yang melihat istilah ini melalui sudut pandang akuntansi.

Kata Black mengacu pada toko-toko yang telah berubah dari "merah" menjadi "hitam". Seiring dengan berkembangnya jaman, Black Friday mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu.

Sejak dilakukannya parade Thanksgiving Macy's yang digelar pada 1924, hari itu jadi penanda dimulainya musim belanja liburan di Amerika. Para pengecer mulai memanfaatkan momen tahunan ini dengan memberikan diskom besar untuk menarik perhatian para konsumennya.

Baca Juga: Katalog Promo JSM TipTop 29 Nov - 1 Des 2024: Buruan Belanja Hemat!

Jika daluhu, Black Friday hanya berlangsung satu hari, kini penjualan dengan potongan harga sering diadakan sejak awal November. Bahkan ada penjual yang rela memperpanjangnya hingga beberapa minggu setelah Jumat Hitam karena tingginya permintaan. Saat ini, penjualan juga tidak lagi terbatas pada toko offline, namun telah merambah ke platform daring.

Meski menjadi perayaan nasional masyarakat Amerika Serikat, namun Black Friday telah jadi fenomena global. Karena perkembangan e-commerce yang sangat pesat, konsumen dari berbagai negara bisa menikmati diskon besar dari pengecer internasional secara online.

Kapan Perayaan Black Friday?

Black Friday jatuh pada hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving. Perayaan ini merupakan salah satu dari hari belanja terbesar dalam setahun di Amerika Serikat. Pada tahun 2024 ini, Black Friday jatuh pada tanggal 29 November 2024.

Demikian penjelasan mengenai apa itu Black Friday. Menurut sejarahnya, perayaan ini memang berasal dari Amerika Serikat, namun kini banyak negara juga melakukannya.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI