Suara.com - Revolusi industri 4.0 telah mengubah lanskap dunia kerja secara drastis. Otomatisasi, kecerdasan buatan, dan teknologi digital lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai sektor industri. Dalam konteks ini, kesiapan individu dan organisasi untuk menghadapi era baru ini menjadi semakin krusial.
Dalam upaya mengakselerasi transformasi digital di sektor industri manufaktur Indonesia, BINUS University meluncurkan Smart Factory Training Center yang berlokasi di BINUS @Bekasi. Pusat pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan tenaga kerja terampil yang mampu mengoperasikan teknologi canggih di era Industri 4.0.
Smart Factory Training Center merupakan hasil kolaborasi erat antara BINUS University, Innobiz, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Ketiga institusi ini memiliki visi yang sama, yaitu mendorong pengembangan industri nasional terutama UKM melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan menggabungkan keahlian akademik, dukungan pemerintah, dan pengalaman industri, pusat pelatihan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengembangan teknologi manufaktur pintar di Indonesia dan menjadi pusat pelatihan bagi UKM yang ingin melakukan transformasi digital untuk dapat naik kelas dengan cepat.
Hadir dalam peresmian Smart Factory Training Center pada Senin (2/12/2024) di Binus @Bekasi, Maman Abdurrahman, Menteri UMKM, mengatakan bahwa ini adalah upaya realisasi kerjasama antara Indonesia dengan Korea, dimana kedua belah pihak memiliki kekuatannya masing-masing.
Baca Juga: Jokowi Sebut Bakal Bangun Traning Center PSSI di IKN yang Didanai FIFA
"Kita (Indonesia) punya kekuatan di market, Korea punya kekuatan di teknologi. Ini merupakan sebuah peluang bagi usaha-usaha kecil dan menengah untuk menaikkan volume produksi mereka," kata Maman kepada media.
Lebih lanjut, Maman mengatakan bahwa kerjasama-kerjasama seperti ini akan diperbanyak skalanya di sektor-sektor yang lainnya.
"Memang kalau tadi kita lihat yang paling besar ini memang di sektor manufaktur otomotif, namun tadi kita lihat sudah ada beberapa teman-teman pengusaha-pengusaha menengah kita dari sektor pangan, sudah ikut juga, nanti dibantu dengan harapan saudara-saudara kita pengusaha kecil dan menengah produksinya bisa bertambah. Produksi bertambah, pendapatan bertambah dan tentunya ini akan mendorong peningkatan ledakan pekerjaan dan kemanfaatan bagi usaha-usaha kecil dan menengah," katanya.
Selain menawarkan berbagai program yang komprehensif, seperti pelatihan dan penelitian, Smart Factory Training Center ini juga menyokong program Praktikum Mahasiswa dari berbagai program studi seperti Teknik Industri, Akuntansi, Sistem Informasi, dan Magister Manajemen (Supply Chain) untuk mengasah kompetensi teknikal.
“Kami berharap fasilitas Smart Factory Center ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, siap menghadapi era digitalisasi, dan berperan aktif dalam Revolusi Industri 4.0.” ujar Prof. Gatot Soepriyanto, Ph.D., Direktur Kampus BINUS @Bekasi.
Baca Juga: Batu Loncatan Industri Digital 4.0: Bisnis pada FYP TikTok