Suara.com - Teater musikal merupakan bentuk seni pertunjukan yang menggabungkan dialog drama, tarian, dan lagu untuk untuk menyampaikan sebuah cerita.
Di Indonesia sendiri, teater musikal cukup populer sejak lama di kehidupan masyarakat yang umumnya membawakan cerita-cerita kerakyatan seperti Ken Arok, Bawang Merah Bawang Putih, dan sebagainya.
Kendati menjadi panggung seni yang sudah cukup lama tersaji, tidak banyak yang mengetahui bagaimana sejarah teater musikal Indonesia.
Terlebih lagi, baru-baru ini viral di media sosial X, penyanyi Marion Jola yang menyebut jika tidak ada teater musikal di Indonesia ketika ia mewawancarai Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.
Baca Juga: Pendidikan Marion Jola, Sebut Indonesia Tak Ada Teater Musikal Saat Wawancara Aktor Film Wicked
"Sebenarnya banyak orang di Indonesia tidak tahu tentang Wicked. Karena tidak ada teater musikal di Indonesia," ucap Marion dilansir dari unggahan Instagram @universalpicsid, Senin (2/12/2024).
Alhasil, ucapannya tersebut langsung menuai sorotan dari publik, terutama dari para seniman yang telah lama menggeluti dunia teater musikal.
Tak hanya itu, Marion Jola pun dicibir warganet dengan sebutan minim pengetahuan soal kesenian yang ada di Indonesia.
"mba, kalo emang topiknya bukan ranahmu, seenggaknya ya riset dulu toh mba biar gak malu2in, biar gak kosong gituu," ujar warganet.
"Next time better bilang ga tau / ga terlalu ngikutin soal teater, apapun itu kalau lg ngobrol mending bilang ga tau aja daripada salah statement. btw ini konten ga mau di takedown aja?" komentar warganet.
Baca Juga: Wicked Jadi Film Musikal Adaptasi Broadway Terlaris di Box Office Domestik
Lantas, bagaimana sejarah teater musikal di Indonesia?
Ada banyak versi mengenai sejarah teater musikal masuk ke Indonesia, salah satunya seperti dikutip dari situs Sekolah Islam Shafta Surabaya yang menyebut bahwa teater musik telah populer sejak tahun 1950-an.
Saat itu, drama berjudul “Bintang Surabaja” menjadi salah satu pionir hadirnya teater musik Indonesia.
Berawal dari situ, teater musik menjadi hiburan yang cukup dinantikan oleh masyarakat, sehingga banyak drama-drama baru muncul pada tahun 1970-an, seperti “Cinta Pertama” dan “Badai Pasti Berlalu” karya Teguh Karya.
Versi lain menyebutkan jika teater musik di Indonesia bermula pada tahun 1970-an ketika seorang sastrawan asal Bandung bernama Remy Sylado menulis naskah teater berjudul “Orexas”.
Setelahnya, barulah beberapa nama besar turut andil dalam perkembangan teater musik di Indonesia, seperti Harry Roesli dengan drama berjudul “Ken Arok: Rock Opera”.
Kemudian, ada Guruh Soekarnoputra yang membentuk sebuah grup bernama Swara Mahardika, yang kerap menampilkan teater musik di era 1990-an.
Era terkini, sutradara Joko Anwar juga pernah menggawangi teater musikal berjudul “ONROP” yang mendapat banyak perhatian dari masyarakat.
Hingga akhirnya, Ratna Riantiarno seorang aktivis sekaligus penulis membuat dunia teater semakin berjaya dengan mendirikan Teater Koma yang dalam aksinya cenderung lebih banyak berupa kritikan.
Dari rangkaian peristiwa tersebut, bisa dibilang bahwa teater musik bukanlah hal baru karena telah lama menjadi tontonan yang sangat dekat dengan masyarakat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan