Mengenal Teknik Tatah Desa Taro, Digunakan Membuat Perhiasan Terinspirasi dari Dian Sastrowardoyo

Senin, 02 Desember 2024 | 11:56 WIB
Mengenal Teknik Tatah Desa Taro, Digunakan Membuat Perhiasan Terinspirasi dari Dian Sastrowardoyo
Koleksi Alam Bunga The Garden jadikan Dian Sastrowardoyo sebagai inspirasi, dan dibuat dengan teknik tatah asal Desa Wisata Taro di Bali (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris Indonesia Happy Salma, melalui brand perhiasan lokal asal Bali miliknya, yaitu Tulola memanfaatkan teknik tatah asal Desa Wisata Taro koleksi terbaru berjudul Alam Bunga The Garden. Lantas, apa sih itu teknik tatah?

Happy Salma bercerita jika teknik tatah kerap digunakan di desa wisata tersebut untuk membuat berbagai ornamen untuk tradisi adat. Baik dalam bentuk pernak pernik tarian atau upacara adat, dan sangat sedikit yang menggunakan teknik tersebut untuk membuat perhiasan.

"Tekniknya namanya tatah, biasanya mereka gunakan teknik tersebut untuk ornamen-ornamen yang ada di Bali, bisa untuk platina, baros atau kegiatan adat. Jadi pada zaman dahulu orang buat perhiasan, pengrajin itu bukan untuk perhiasan adat tapi untuk upacara kegiatan mereka," ujar Happy Salma dalam acara peluncuran Koleksi Sepanjang 2024 bersama Bank BCA di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Adapun teknik tatah yaitu aktivitas memahat yang juga kerap dilakukan bersamaan dengan sungging alias aktivitas mewarnai. Sehingga teknik tatah ini digunakan untuk memahat atau mengukir suatu benda seperti perhiasan.

Baca Juga: Beda Kelas Hadiah Ashanty Saat Ultah Pertama Cucu, Kado Azura sampai Bikin Ameena Iri

Teknik tatah juga sering digunakan dalam seni kriya, seperti dalam pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan dinding, dan kap lampu.

Koleksi Alam Bunga The Garden jadikan Dian Sastrowardoyo sebagai inspirasi, dan dibuat dengan teknik tatah asal Desa Wisata Taro di Bali (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Koleksi Alam Bunga The Garden jadikan Dian Sastrowardoyo sebagai inspirasi, dan dibuat dengan teknik tatah asal Desa Wisata Taro di Bali (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)

Namun kata Happy Salma, karena teknik tatah tidak pernah digunakan tim Tulola untuk membuat perhiasan, maka kolaborasi dengan desa wisata Taro ini menurutnya memberikan kesan unik. Sehingga kolaborasi ini bekerja selaiknya, menyatukan dua wastra dan tradisi Indonesia.

"Kita malah dikawinkan, kita tahu teknik tatah tapi tidak kita lakukan, karena kebutuhan kita digunakan untuk membuat perhiasan-perhiasan yang kita lahirkan sesuai dengan inspirasi kita. Tapi ada beberapa pengrajin gunakan teknik tersebut untuk kegiatan ornamen untuk upacara adat. Ibaratnya batik sama tenun dijadikan satu," jelasnya.

Lebih lanjut Happy Salma berharap, kolaborasi ini bisa semakin memberdayakan pengrajin dalam negeri. Sehingga banyak masyarakat yang taraf hidupnya semakin terangkat, mengingat kemampuan seni dalam bidang memahat tidak hanya digunakan untuk kegiatan adat tapi juga sebagai sumber mata pencaharian baru.

"Desa wisata diajarkan bagaimana agar sustain (terus ada), bisa panjang napasnyan salah satunya lewat budaya dan lewat tradisi, yang bagian dari kehidupan mereka salah satunya membuat perhiasan, keahlian yang membedakan atau yang tidak dimiliki daerah lain," kata Happy.

Baca Juga: Maudy Ayunda Luncurkan Koleksi Perhiasan Berkelanjutan 'See the Light': Inspirasi untuk Menghadapi Tantangan Hidup

Bukan cuma teknik pembuatannya yang unik, Happy Salma menjadikan sosok Dian Sastrowardoyo sebagai inspirasi koleksi perhiasan kali ini, karena memiliki karakter dan kepribadian yang kuat.

Ia juga bercerita jika kehidupan pemeran Ada Apa Dengan Cinta itu terus bermetafosa atau berubah. Itulah sebabnya, koleksi perhiasan khusus ini mayoritas terinspirasi dari bentuk capung hingga kupu-kupu.

"Kami terinspirasi dari personanya dia, bagaimana dia bisa berjalan jauh ini dalam meniti karirnya dia, dan apa metamorfosisnya beliau yang kami terjermahkan ke dalam bentu perhiasan. Dia suka binatang-binatang seperti capung, kupu-kupu gambaran dari metaforanya beliau," pungkas Happy Salma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI