Konon, Sahlin pensiun karena sakit yang diderita dampak racun mata-mata kolonial. Kisah ayah Dedi Mulyadi saat masih menjadi tentara tersebut pernah diunggahnya melalui akun YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Dalam akun tersebut Sahlin mengaku sudah menjadi tentara sejak usia 8 tahun. Saat itu, dia bertugas menjaga kebun karet. Semacam relawan. Baru setelah Indonesia merdeka, diberikan tempat penjagaan.
Sahlin juga mengaku bergabung dengan satuan Batalyon Siliwangi Resimen 7. Namun, nasib nahas menimpanya saat di Gambir Sahlin diracun oleh bangsa sendiri yang menjadi mata-mata Belanda.
Selain kisah sang ayah yang heroik, ternyata ibunda Dedi Mulyadi, Karsiti juga tak kalah.
Tidak banyak cerita mengenai latar belakang ibunya. Namun diketahui ia pernah menjadi aktivis Palang Merah Indonesia.
Ahmad Suryana dan Karsiti memiliki 9 orang anak. Dedi Mulyadi merupakan bungsu dari 9 bersaudara. Keluarga ini kemudian bertani.
Semasa remaja, Dedi sering terlibat membantu orang tuanya mengolah sawah, mencangkul, hingga tanam mundur (tandur) padi.