Suara.com - Agus Salim, korban penyiraman air keras, hingga sekarang masih menjadi sorotan setelah diduga menyalahgunakan dana donasi sebesar Rp 1,5 miliar. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan tentang kehidupan pribadinya, termasuk berapa gaji Agus Salim sebelum kena siram air keras.
Agus diduga tidak menggunakan dana donasi tersebut untuk biaya pengobatan, melainkan untuk kepentingan pribadi dan dibagikan kepada keluarganya.
Hingga kini, kasus uang donasi Agus Salim masih belum mencapai kesepakatan meskipun telah dilakukan mediasi dengan YouTuber Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi), yang juga memimpin Yayasan Rumah Peduli, dengan Agus berakhir tanpa hasil.
Viralnya kasus ini membuat banyak orang penasaran dengan sosok Agus Salim. Berikut informasi selengkapnya.
Baca Juga: Viral Tren We Listen We Don't Judge di Tiktok, Apa Itu?
Profil Agus Salim
Muhammad Agus Salim adalah korban penyiraman air keras yang baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung pada 1 September 2024 di sekitar warung kelontong di Jalan Nusa Indah, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Saat itu, Agus sedang mengendarai sepeda motor bersama istrinya dalam perjalanan pulang setelah bekerja. Rekaman CCTV yang beredar menunjukkan pelaku yang membuntuti Agus dengan sepeda motor, mendekati mereka, lalu menyiramkan air keras ke wajah Agus. Setelah itu, pelaku berbalik arah dan melarikan diri.
Akibat penyiraman air keras, Agus Salim mengalami luka di 90 persen tubuhnya, yang menyebabkan kerusakan pada mata dan mengakibatkan kebutaan.
Apa Pekerjaan Agus Salim?
Baca Juga: Suka Blusukan dan Bagi-bagi Sembako, Said Didu Samakan Politik Gibran dan Jokowi: Skenario Oligarki!
Sebelumnya, Agus Salim bekerja di sebuah kafe di Perumahan Green Lake, Cengkareng, Jakarta Barat, tepatnya di sebuah restoran Korea-Chinese.
Namun, tidak ada informasi resmi terkait berapa gaji Agus Salim sebelum kena siram air keras. Hanya saja, Agus diketahui menjabat sebagai Kepala Pelayan di restoran tersebut dan memiliki beberapa bawahan.
Motif Penyiraman Air Keras terhadap Agus Salim
Pelaku yang menyiram air keras ke wajah Agus Salim adalah anak buahnya sendiri yang bernama Aji. Selama interogasi, Aji mengaku melakukan hal itu karena sakit hati. Menurut pengakuannya, Agus sering memarahinya, yang akhirnya membuatnya menyimpan dendam.
Sebelum kejadian, Aji mengaku kesal setelah ditegur oleh Agus akibat kesalahan dalam menyajikan makanan untuk pelanggan. Sebagai reaksi atas teguran tersebut, Aji merencanakan aksi penyiraman air keras itu.
Sikap Agus Salim saat Masih Bekerja, Benarkah Semena-mena?
Usai mendengar kesaksian pelaku dan kasus perseturan uang donasi, publik semakin penasaran dengan sudut pandang karyawan yang bekerja bersama Agus.
Terkait hal ini, seorang warganet bernama Akhyar, yang mengaku sebagai mantan bawahan Agus, angkat bicara dan memberikan penilaiannya tentang sosok Agus.
Melalui unggahan Instagram Stories, Akhyar menyebutkan bahwa dirinya adalah mantan bawahan Agus. Akhyar saat itu bekerja sebagai Asisten Kepala Pelayan.
Akhyar menilai Agus sebagai atasan yang sering menegur bawahan dengan cara yang menyakitkan perasaan mereka. Selain itu, Agus juga disebut sering membuat para bawahannya merasa tidak nyaman hingga memilih untuk mengundurkan diri.
"Sejak pertama saya kerja bareng dia, mas A itu kalau menegur bawahan memang bikin sakit hati. Dia selalu ingin dihargai sebagai atasan, tapi nggak pernah menghargai anak buahnya seperti saya. Memang mas A ini kalau ngomong mulutnya manis banget, pintar cari perhatian ke bos, banyak karyawan yang resign karena sifat dia," tulis Akhyar.
Menurut Akhyar, ada sekitar 5 hingga 10 karyawan yang mengundurkan diri akibat tidak tahan dengan sikap Agus yang mudah marah dan tidak mau mengalah. Sementara itu, Akhyar mengaku dirinya adalah satu-satunya karyawan yang bisa bertahan lebih dari setahun. Setelah lebih dari satu tahun menghadapi sikap Agus, Akhyar akhirnya memilih mengundurkan diri demi kesehatan mentalnya.
Seorang atasan seharusnya tidak bersikap semena-mena kepada bawahannya, karena itu dapat merusak hubungan kerja dan menciptakan lingkungan yang tidak nyaman.
Jika atasan sering bersikap kasar atau tidak adil, karyawan bisa merasa tidak dihargai, yang dapat menurunkan semangat kerja dan meningkatkan stres. Hal ini juga bisa membuat karyawan memilih untuk keluar dari perusahaan.
Bahkan, risiko terburuknya adalah karyawan bisa menyimpan dendam yang berakhir melakukan perbuatan nekat, seperti halnya Aji yang menyiram Agus Salim dengan air keras.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas