Lebih dari Sekadar Profit, Ini Tips Membangun Bisnis yang Berdampak untuk Womenpreneur

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 22:52 WIB
Lebih dari Sekadar Profit, Ini Tips Membangun Bisnis yang Berdampak untuk Womenpreneur
Pemenang kompetisi The Beauty of GIVing (dok. GIV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam era yang semakin sadar akan isu sosial dan lingkungan, membangun bisnis sudah seharusnya tidak hanya sekadar mengejar keuntungan semata. Bisnis yang berdampak adalah bisnis yang mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, lingkungan, dan juga ekonomi, karena sebagai seorang entrepreneur, Anda memiliki kekuatan untuk membuat perubahan positif di dunia.

Terlebih bagi seorang womenpreneur atau perempuan pengusaha. Membangun bisnis yang berdampak dapat mengubah persepsi masyarakat tentang perempuan pengusaha, dari sekadar mencari keuntungan menjadi sosok yang peduli pada lingkungan dan sosial. Bisnis yang berdampak juga dapat menjadi contoh nyata bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang sukses dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi.

Mengapa bisnis yang berdampak sangat penting bagi womenpreneur? Kita bisa melihat fakta yang ada, di mana data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKop UKM) pada 2023, menunjukkan bahwa sebanyak 64% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Itu artinya, ada begitu banyak pengusaha perempuan yang punya kekuatan untuk membuat perubahan positif kepada lingkungan di sekitarnya dari bisnis yang dilakukannya.

Melihat besarnya potensi perempuan Indonesia, GIV mengangkat tema kompetisi bisnis The Beauty of GIVing yang melibatkan
unsur giving back di dalamnya.

Baca Juga: Peran Serasi Autoraya (SERA) dalam Mendukung Perekonomian Indonesia Melalui Solusi Logistik Terintegrasi

“Melalui The Beauty of GIVing, kami percaya bahwa kecantikan perempuan tidak hanya terpancar dari penampilannya, tetapi
semangat yang menginspirasi sesama untuk memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, GIV mengajak setiap perempuan untuk menjadi The Next GIVer dengan memberi arti lebih pada kecantikannya melalui bisnis yang berdampak baik,” ungkap Evelyn Elrica Setiawan, Brand Manager GIV, pada acara puncak penjurian final dan penganugerahan pemenang di Ice Palace Hall, Jakarta (16/11/2024).

Kampanye The Beauty of GIVing dimulai dari roadshow ke empat kampus di Indonesia, yaitu Universitas Atmajaya Jakarta, Universitas Prasetiya Mulya, UPI Bandung, dan Telkom Bandung untuk memberi kesempatan bagi para mahasiswi belajar langsung dari para womenpreneur ternama di bidang fashion dan beauty.

GIV membuka dua kategori kompetisi The Beauty of GIVing di antaranya yaitu, kategori business plan untuk bisnis di bawah satu tahun dan business existing untuk usia bisnis 1 - 3 tahun.

Sebanyak lebih dari 200 proposal bisnis telah diterima GIV dan diseleksi menjadi tiga pemenang terbaik pada kategori business plan dan business existing. Dan para pemenang membawa pulang total hadiah senilai 80 juta rupiah untuk kedua kategori. Namun, selain mendapatkan hadiah, diharapkan para pemenang kompetisi ini akan terus mengembangkan bisnis mereka, dan memberikan kontribusi positif dan menginspirasi sesama perempuan untuk berkarya.

Pemenang The Beauty of GIVing pada kategori business existing, Dessy Nur Annisa, mengungkapkan bahwa mengikuti kompetisi ini memberikan banyak pelajaran berharga, baik untuk perkembangan bisnis maupun untuk pribadinya. Dessy berharap dukungan dari GIV dapat membantunya membesarkan bisnis Puka yang bergerak di bidang kerajinan tangan dengan memberdayakan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Diundur Pelaksanaannya

Tertarik juga menjadi seorang womenpreneur yang sukses menjalankan bisnis yang berdampak seperti Dessy? Nurdini Prihastiti, pemilik usaha fashion Dama Kara, yang ikut berperan sebagai juri dalam kompetisi The Beauty of GIVing, memberi tips berikut:

1. Temukan tujuan utama yang ingin kita capai

Anda bisa memulai bisnis dari passion, dan cari tahu apa yang benar-benar Anda pedulikan, apakah itu isu lingkungan, kesetaraan gender, atau pemberdayaan masyarakat. Kemudian cari celah dan identifikasi masalah sosial yang belum terpecahkan di sekitar Anda, dan pikirkan bagaimana bisnis Anda dapat memberikan solusi.

2. Perluas jaringan untuk terus terhubung dan memperbesar dampak yang bisa kita berikan pada lebih banyak orang.

Anda bisa berkolaborasi dengan organisasi non-profit untuk mendapatkan akses ke sumber daya dan jaringan yang lebih luas. Atau, libatkan komunitas untuk melakukan kegiatan giving back, di mana Anda menyisihkan sebagian keuntungan untuk kegiatan sosial atau donasi ke organisasi yang relevan. Bisa juga dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam proses produksi atau distribusi produk Anda.

3. Selalu tingkatkan performa bisnis agar kontribusi bisnis kita dapat dirasakan lebih luas dan memberi banyak manfaat bagi banyak pihak.

Gunakan strategi pemasaran yang berdampak, misalnya yang ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk materi promosi. Kemudian, jangan lupa selalu bagikan kisah di balik bisnis Anda dan bagaimana bisnis Anda memberikan dampak positif. Dengan begitu, akan ada semakin banyak orang yang mungkin terinspirasi dari kisah Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI